Selasa, 2 Sya'ban 1446 H / 5 Januari 2021 19:16 wib
3.049 views
Militer AS Salahkan Taliban Atas Serangkaian Pembunuhan Orang Terkemuka Afghanistan
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Militer AS pada Senin (4/1/2021) menyalahkan Taliban atas serentetan pembunuhan terhadap orang-orang terkemuka Afghanistan, pertama kalinya Washington secara langsung menuduh kelompok jihadis itu melakukan pembunuhan tersebut.
Tuduhan itu muncul ketika pemerintah Afghanistan dan Taliban dijadwalkan Selasa untuk melanjutkan pembicaraan damai di Qatar, karena kedua belah pihak berusaha mengakhiri konflik yang sudah berlangsung lama.
"Serangan Taliban yang tidak diklaim dan pembunuhan yang ditargetkan terhadap pejabat pemerintah, pemimpin masyarakat sipil & jurnalis harus ... dihentikan agar perdamaian berhasil," kata Kolonel Sonny Leggett, juru bicara pasukan AS di Afghanistan di Twitter.
Wakil gubernur provinsi Kabul, lima jurnalis, dan seorang aktivis pemilu terkemuka termasuk di antara mereka yang dibunuh sejak November.
Para pejabat Afghanistan menyalahkan Taliban atas pembunuhan itu, tetapi kelompok jihadis itu membantah tuduhan tersebut, sementara kelompok saingannya Islamic State yang justru menyatakan para pejuangnya bertanggung jawab atas beberapa dari pembunuhan itu.
Pernyataan Leggett muncul ketika Taliban menuduh pasukan AS melakukan serangan udara terhadap mereka di provinsi Kandahar, Nangarhar dan Helmand dalam beberapa hari terakhir.
Taliban mengatakan serangan itu melanggar kesepakatan yang ditandatangani pada Februari yang membuka jalan bagi penarikan semua pasukan asing pada Mei 2021.
Leggett mengatakan AS akan terus mempertahankan pasukan Afghanistan dari serangan Taliban.
Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa Zalmay Khalilzad, diplomat veteran AS yang merundingkan perjanjian tahun lalu, akan kembali ke Qatar di mana dia akan bertemu secara terpisah dengan tim pemerintah Taliban dan Afghanistan.
Khalilzad akan mengupayakan "pengurangan kekerasan dan gencatan senjata yang signifikan dan segera serta kesepakatan tentang peta jalan politik dan pembagian kekuasaan secepat mungkin," kata Departemen Luar Negeri.
Khalilzad juga akan melakukan perjalanan ke Kabul, Pakistan dan Turkmenistan untuk memastikan dukungan internasional yang luas untuk proses perdamaian.
Kekerasan telah melonjak di seluruh Afghanistan, dengan Taliban dan pasukan pemerintah bertempur setiap hari di seluruh wilayah pedesaan.
Nishank Motwani dari Afghanistan Research and Evaluation Unit mengklaim para jihadis tidak akan menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut sementara pembicaraan damai sedang berlangsung, tetapi bagaimanapun juga ingin menunjukkan kepada para kadernya "bahwa Taliban adalah siapa mereka dan tidak berubah". (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!