Azerbaijan Bantah Klaim Dubes Armenia Bahwa Turki Kirim 4000 Pejuang Asal Suriah

BAKU, AZERBAIJAN (voa-islam.com) - Azerbaijan membantah klaim yang dibuat oleh duta besar Armenia bahwa pemerintah Turki telah mengirim ribuan petempur asal Suriah untuk membantu melawan agresi Armenia.

Sebelumnya duta Besar Armenia untuk Rusia mengklaim pada hari Senin (28/9/2020) bahwa Turki telah mengirim sekitar 4.000 pejuang dari Suriah utara ke Azerbaijan di tengah pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, kantor berita Interfax melaporkan.

Namun, seorang pembantu Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev membantah klaim yang dibuat tersebut.

"Desas-desus tentang militan dari Suriah yang diduga dikirim kembali ke Azerbaijan adalah provokasi lain oleh pihak Armenia dan omong kosong," kata ajudannya, Khikmet Gadzhiev.

Sang duta besar mengklaim para pejuang itu mengambil bagian dalam pertempuran di Nagorno-Karabakh, wilayah di dalam Azerbaijan yang diduduki oleh Armenia, kantor berita RIA melaporkan.

Pasukan Armenia dan Azerbaijan saling tembak sengit untuk hari kedua pada Senin di atas wilayah itu, dengan kedua belah pihak saling menuduh menggunakan artileri berat.

Turki sendiri merupakan sekutu dekat Azerbaijan dan bersumpah untuk melindungi negara itu dari agresi Armenia. (Aby)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• PM Maroko: Tidak Ada Perdamaian Tanpa Negara Merdeka Bagi Palestina
• Negara Timur Tengah dan Asia Khawatir Atas Konflik Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh
• AS Ancam Tutup Kedutaan Besar di Irak Jika Serangan Roket Terus Berlanjut
• Ilham Aliyev: Azerbaijan Hancurkan Peralatan Militer Armenia Sebagai Pembalasan Serangan Armenia
• UEA Tandatangani Nota Kesepahaman Jadikan Dubai Sebagai Pusat Penting Bagi Bisnis Israel
• Pemerintah Yaman dan Pemberontak Syi'ah Houtsi Setujui Pertukaran 1000 Lebih Tahanan
• Militer AS Gunakan Rudal 'Ninja' Rahasia Untuk Bunuh Target Penting di Suriah
• Kanada Tangkap 'Mantan' Anggota IS Karena Diduga Berbohong Tentang Membunuh Orang di Podcast NYT