Sabtu, 30 Jumadil Awwal 1446 H / 11 April 2020 21:17 wib
3.324 views
Komandan Pasukan AS dan Taliban Bertemu Bahas Pengurangan Kekerasan di Afghanistan
DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Komandan pasukan Amerika Serikat di Afghanistan telah bertemu dengan para pemimpin Taliban di Doha untuk membahas perlunya mengurangi kekerasan di negara yang dilanda perang, yang mengancam akan menggagalkan proses perdamaian yang rapuh, menurut juru bicara kedua belah pihak.
Jenderal Scott Miller, komandan pasukan AS dan misi Dukungan Tegas non-tempur pimpinan NATO di Afghanistan, mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Taliban pada Jum'at (11/4/2020) malam.
"Jenderal Miller bertemu dengan kepemimpinan Taliban tadi malam sebagai bagian dari saluran militer yang didirikan dalam perjanjian," kata juru bicara Pasukan AS di Afghanistan kepada Reuters. "Pertemuan itu tentang perlunya mengurangi kekerasan," katanya.
AS dan Taliban menandatangani perjanjian pada 29 Februari di ibukota Qatar yang bertujuan mengakhiri perang 18 tahun di negara Asia Selatan.
Perjanjian tersebut menetapkan kerangka kerja untuk penarikan pasukan AS dari Afghanistan dengan imbalan Taliban tidak mengizinkan kelompok manapun untuk melancarkan serangan terhadap AS atau sekutunya.
Pelanggaran perjanjian
Pembicaraan terjadi ketika kelompok bersenjata Afghanistan itu mengatakan pasukan AS melanggar perjanjian.
Poin penting lainnya adalah keterlambatan pembebasan 5.000 tahanan Taliban oleh pemerintah Kabul yang disepakati sebagai bagian dari kesepakatan.
Juru bicara kantor politik Taliban di Doha mengatakan di Twitter bahwa pertemuan itu membahas implementasi perjanjian.
Taliban pekan lalu mengatakan pasukan AS mendukung operasi keamanan Afghanistan di beberapa bagian negara itu, dan memperingatkan bahwa dukungan semacam itu dapat membahayakan perjanjian.
Juru bicara pasukan AS menggambarkan tindakan itu sebagai pertahanan pasukan Afghanistan.
Taliban akan berpartisipasi dalam perundingan intra-Afghanistan yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian di negara itu sebagai bagian dari perjanjian Doha, tetapi pertukaran tahanan yang seharusnya mendahului perundingan itu telah menimbulkan hambatan.
Pemerintah Afghanistan melepaskan total 200 tahanan Taliban pada hari Rabu dan Kamis, tetapi kelompok Taliban telah meninggalkan proses pertukaran, mengatakan tuntutannya pada siapa yang akan dibebaskan pertama tidak terpenuhi.
Sebelumnya, Taliban mengatakan menentang pembebasan tahanannya secara bertahap. Kelompok bersenjata itu juga diperkirakan akan membebaskan tawanan Afghanistan sebagai bagian dari kesepakatan. (Aje)
DOHA, QATAR
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!