Rabu, 1 Jumadil Akhir 1446 H / 8 April 2020 17:45 wib
2.475 views
Israel Minta Perundingan Pertukaran Tahanan dengan Hamas
TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan rezim Zionis Yahudi itu tertarik pada perundingan pertukaran tahanan tidak langsung "segera" dengan gerakan perlawanan Palestina Hamas, yang mengelola Gaza.
Kantor tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (7/4/2020) bahwa tim Israel "siap untuk mengambil tindakan konstruktif dengan tujuan mengembalikan yang tewas dan yang hilang dan mengakhiri perkara tersebut, dan menyerukan dialog langsung melalui mediator."
Kantor itu mengatakan permintaan mereka berusaha untuk memungkinkan pembebasan dua warga Israel dan mayat dua tentara yang dilaporkan ditahan oleh gerakan perlawanan, yang memerintah Jalur Gaza yang diblokade Israel.
Dikatakan pasukan tersebut tewas dalam perang Israel di Gaza tahun 2014 yang menewaskan 2.310 warga Palestina dan melukai 10.626 lainnya.
Namun pejabat Hamas, Moussa Dodin, menolak tawaran negosiasi karena tidak serius.
Pada bulan Februari, seorang pejabat Hamas mengatakan sejumlah tawanan perang Israel yang mereka tahan telah terluka tahun lalu dalam serangan oleh angkatan udara Israel, yang secara teratur melakukan serangan mematikan ke daerah kantong pantai itu.
"Pendudukan Israel meninggalkan tentaranya, yang dikirimnya untuk berperang di Gaza, sementara itu melepaskan seorang wanita Israel yang ditahan di Rusia karena menyelundupkan narkoba," tweeted Abu Obeida, merujuk pada Naama Issachar, seorang backpacker Israel-Amerika, yang dibebaskan pada Januari .
Pekan lalu, Israel menghubungkan bantuan virus Corona yang akan dikirim ke Gaza dengan kesepakatan pertukaran tahanan.
Namun, Hamas telah memperingatkan agar tidak mengikat perundingan semacam itu untuk bantuan kemanusiaan, dengan Dodin memperingatkan Netanyahu, "(Israel) mungkin dipaksa untuk bernegosiasi dalam kondisi yang lebih rumit" di masa depan.
Pemimpin Hamas, Yehya al-Sinwar, juga menggarisbawahi bahwa "pertukaran tahanan akan dibayar dengan harga mahal" dari Israel, dengan mengatakan pihaknya harus mulai dengan pembebasan tahanan yang sakit, tua, dan perempuan oleh rezim.
Israel menahan ribuan warga Palestina di penjara-penjara di tengah wabah koronavirus baru yang telah melihat banyak organisasi hak internasional berkampanye untuk pembebasan para tahanan di tengah pandemi.
Virus ini telah membunuh 71 orang di wilayah yang diduduki Israel dan menginfeksi 8.532 lainnya. Di seluruh wilayah Palestina, telah merenggut satu nyawa dan mengakibatkan 218 kasus infeksi. (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!