Jum'at, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Desember 2019 22:48 wib
3.758 views
Perusahaan Spayware Israel Retas Ponsel Lusinan Pejabat Pakistan
ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Ponsel milik setidaknya dua lusin pejabat Pakistan diretas awal tahun ini oleh perusahaan spyware Israel NSO Group, menurut sebuah laporan oleh Guardian.
Dipercayai bahwa para pejabat senior pertahanan dan intelijen termasuk di antara mereka yang ditargetkan oleh para peretas yang diduga mengeksploitasi kerentanan pada aplikasi perpesanan populer WhatsApp, yang dimiliki oleh Facebook.
Meskipun laporan itu tidak menyatakan siapa yang berada di belakang intrusi yang ditargetkan, laporan itu menunjukkan bahwa rinciannya "kemungkinan akan memicu spekulasi bahwa India mungkin menggunakan teknologi NSO untuk pengawasan domestik dan internasional."
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, tampaknya “mengambil langkah-langkah” untuk mengatasi masalah ini, tetapi sejauh ini belum ada konfirmasi resmi oleh pemerintah di Islamabad.
Penemuan pelanggaran pada bulan Mei mendorong WhatsApp untuk mengajukan gugatan terhadap NSO pada bulan Oktober di mana ia menuduh perusahaan Israel tersebut menggunalan "akses tidak sah dan penyalahgunaan" layanannya. Untuk bagiannya, NSO mengklaim bahwa teknologinya hanya digunakan oleh lembaga penegak hukum secara global untuk memerangi kejahatan terorganisir internasional dan teroris.
Pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi sendiri telah diteliti dengan cermat tentang apakah mereka telah membeli teknologi NSO setelah muncul bahwa 121 pengguna WhatsApp di India diduga menjadi target awal tahun ini. Beberapa dari mereka adalah jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.
Bulan lalu, situs web berita online Pakistan, Dawn melaporkan bahwa Kementerian Teknologi Informasi federal telah mengeluarkan surat rahasia kepada pihak berwenang yang terkena dampak pelanggaran tersebut, menyarankan mereka untuk tidak menggunakan WhatsApp untuk korespondensi resmi karena badan intelijen "bermusuhan" berusaha mendapatkan akses ke informasi sensitif yang disimpan dalam atau dikomunikasikan melalui ponsel.
Kementerian juga menyarankan para pejabat pemerintah untuk membuang semua ponsel yang dibeli sebelum 10 Mei tahun ini.
Hubungan antara India dan Israel telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2017, Modi menjadi perdana menteri India pertama yang mengunjungi Israel; dia menyebut perjalanannya "terobosan". Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya "bersejarah", mengatakan bahwa itu akan "memperdalam kerja sama di berbagai bidang - keamanan, pertanian, air, energi - pada dasarnya di hampir setiap bidang yang dilibatkan Israel."
India tetap menjadi pasar senjata terbesar Israel saat ini, diperkirakan bernilai sekitar $ 1 miliar per tahun. (MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!