Sabtu, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 28 September 2019 23:29 wib
2.774 views
ICG: Tindakan Berbahaya Terhadap Muslim Berisiko Rusak Perdamaian di Sri Lanka
KOLOMBO (voa-islam.com) - Tindakan keras "keras dan berbahaya" terhadap Muslim Sri Lanka pasca pemboman mematikan pada hari Minggu Paskah merupakan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan negara Samudra India itu, sebuah lembaga think tank memperingatkan.
Penyerang di balik pemboman gereja dan hotel pada bulan April adalah aktor pinggiran, tetapi politisi dan nasionalis Sinhala telah menggunakan serangan itu untuk membenarkan tindakan yang telah melecehkan dan menghina komunitas Muslim yang lebih luas, kata International Crisis Group (ICG) dalam sebuah laporan baru pada hari Jumat kemarin.
Serangan-serangan itu, yang menewaskan lebih dari 250 orang, diklaim oleh ISIS. Tetapi polisi Sri Lanka mengatakan anggota cabang kelompok Muslim lokal, National Thowheed Jamath, yang bertanggung jawab.
Peristiwa itu adalah hari kekerasan paling mematikan di Sri Lanka, yang masih belum pulih dari perang saudara berdarah dengan etnis separatis Tamil, dan pengalaman pertama kekerasan massa Muslim-terhadap-Kristen, kata laporan tersebut.
Sejak itu, lebih dari 1.800 Muslim ditangkap di bawah undang-undang darurat dan hampir 300 orang tetap ditahan. Muslim merupakan 10 persen dari populasi yang didominasi oleh umat Buddha Sinhala di Sri Lanka.
Keluarga dari mereka yang ditangkap mengatakan kepada ICG bahwa banyak dari mereka yang dipenjara tidak memiliki hubungan dengan serangan itu, tetapi telah dilaporkan ke pihak berwenang karena takut dan fanatik.
"Nasionalis Buddhis Sinhala telah melakukan kampanye kekerasan dan kebencian, termasuk boikot ekonomi, serangan main hakim sendiri terhadap wanita yang mengenakan jilbab dan kampanye media," kata laporan itu.
"Dua hari kerusuhan dahsyat yang menargetkan bisnis dan masjid Muslim pada pertengahan Mei menimbulkan kekhawatiran akan bencana di seluruh pulau," katanya memperingatkan. Seorang Muslim terbunuh dalam kerusuhan dan sejumlah rumah Muslim dan bisnis milik Muslim dihancurkan.
Kekerasan tersebut bukan pembalasan spontan atas serangan Paskah, kata laporan itu, tetapi merupakan kelanjutan dari kampanye anti-Muslim selama bertahun-tahun.
Serangan-serangan itu mengikuti skrip yang sama dengan kerusuhan anti-Muslim sebelumnya, seperti yang terjadi di Kandy tengah tahun lalu, di mana kelompok-kelompok nasionalis Sinhala melakukan serangan terhadap Muslim.
Para politisi dan komentator nasionalis Sinhala juga memanfaatkan momen ini untuk menyuntikkan energi baru ke dalam upaya lama untuk merusak status dan kemakmuran komunitas Muslim.[aljz/fq/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!