Pakistan akan Bangun Bunker Komunitas di Perbatasan Kashmir

CHAKOTHI (voa-islam.com) - Tentara Pakistan telah meluncurkan sebuah proyek untuk membangun bunker bawah tanah guna keselamatan penduduk lokal yang tinggal di dekat Line of Control (LoC), perbatasan de facto yang membagi lembah Himalaya yang disengketakan antara Pakistan dan India, kata seorang pejabat.

Bunker juga akan dibangun di setiap sekolah dekat perbatasan de facto untuk melindungi anak-anak jika terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan India, seorang komandan tentara Pakistan setempat mengatakan kepada sekelompok wartawan media asing di sektor Chakothi Azad Kashmir pada Kamis lalu.

"Sejauh ini kami telah membangun sekitar 70 bunker komunitas di daerah-daerah di sepanjang LoC untuk melindungi warga sipil, karena India telah meningkatkan pelanggaran gencatan senjata dan menargetkan penduduk sipil di daerah kami," kata komandan militer tersebut.

Dia mengatakan bahwa bunker keamanan sudah dibangun di setiap desa bagi tentara untuk melindungi penduduk setempat dan untuk merespons tepat waktu jika pasukan India menargetkan penduduk sipil.

"Dua puluh tujuh warga sipil telah menjadi martir dan lusinan lainnya terluka dalam penembakan pasukan India di daerah kami pada 2019," kata pejabat militer itu.

Menurut penduduk setempat, banyak orang telah membangun bunker kecil di rumah mereka karena wilayah itu tetap tegang sejak 2016, menyusul pembunuhan komandan militan Kashmir populer Burhan Wani di Jammu dan Kashmir.

"Banyak orang telah membangun bunker kecil di rumah mereka, namun orang miskin tidak mampu membangunnya di rumah mereka," Raja Muzaffar, seorang penduduk lokal Chakoti, sebuah desa perbatasan dekat LoC, mengatakan kepada Anadolu Agency.

Pemerintah Pakistan harus membantu orang-orang miskin ini membangun bunker di rumah mereka, tambahnya.

Namun, Muzaffar tidak mendukung gagasan bunker komunitas, menekankan bunker di dalam rumah lebih bermanfaat dan lebih aman.[anadolu/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pemilu Presiden di Afghanistan Memasuki Tahap Kritis
• Trump: AS akan Batasi Pasukan di Afghanistan Hingga 8.600
• PBB Memperbarui Mandat untuk Pasukan Misi Perdamaian di Lebanon
• Komite konstitusi Suriah dapat Dibentuk Bulan Depan.
• UEA Sebut Pasukan Pemerintah Yaman yang Didukung Saudi Sebagai 'Milisi Teroris'
• AS Beri Sanksi ke Bank Lebanon karena Terkait Milisi Syiah Hezbollah
• Trump Akan Sisakan 8.600 Pasukan Jika Kesepakatan Dicapat dengan Taliban
• Militer Pakistan Bawa Para Jurnalis ke Kashmir