Militer Pakistan Bawa Para Jurnalis ke Kashmir

ANKARA (voa-islam.com) - Sekelompok wartawan media asing yang berbasis di Pakistan pada hari Kamis kemarin mengunjungi Line of Control (LOC), perbatasan de facto yang membagi wilayah yang disengketakan Kashmir.

Angkatan Darat Pakistan, yang mengatur perjalanan itu, mengizinkan para jurnalis untuk berbicara dengan penduduk setempat di sektor Chakothi, sebuah desa perbatasan di Kashmir yang dikelola Pakistan.

Dalam sebuah jumpa pers, seorang pejabat militer mengatakan India telah meningkatkan pelanggaran gencatan senjata dari LOC dan menargetkan penduduk sipil di dekat perbatasan dengan tembakan artileri, setelah langkah New Delhi 5 Agustus lalu menghapus status khusus Jammu dan Kashmir.

"Dua puluh tujuh warga sipil menjadi martir dan puluhan lainnya terluka oleh pasukan India yang menembaki daerah kami pada 2019," katanya.

Dia menambahkan bahwa Pakistan tidak pernah menargetkan warga sipil di sisi perbatasan India karena mereka adalah "saudara dan saudari kita".

Para pejabat Angkatan Darat Pakistan mengatakan para pengamat PBB juga mengunjungi daerah-daerah dekat LOC dan bertemu dengan penduduk setempat.

Abdul Rashid, seorang penduduk, mengatakan kepada Anadolu Agency: "Saya kehilangan sepupu muda saya yang bekerja di lapangan karena penembakan tanpa pandang bulu oleh pasukan India."

Meskipun ada ketegangan saat ini kami masih di sini dan tidak akan pernah meninggalkan desa kami, tambahnya

Sementara pasar dan sekolah-sekolah di wilayah itu tetap terbuka, rasa takut menjulang di hati warga setempat dengan penembakan lintas batas menjadi realitas sehari-hari.[anadolu/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Aktivitas AS di Laut Cina Selatan Memicu Ketegangan Baru
• Pasukan Pemerintah Libya Lakukan Pertukaran Jenazah Tentara Mereka dengan Milisi Pro-Haftar
• Presiden Yaman Mansour Hadi Klaim Tarik Pasukan dari Aden untuk Hindari Kehancuran Kota
• Untusan Turki: Khalifa Haftar Seret Libya ke dalam Krisis Sejak 2014
• Presiden Honduras akan Buka Kantor Diplomatik di Yerusalem
• Erdogan Berencana Beli Jet Tempur Rusia di Tengah Perselisihan dengan AS
• Cina Merotasi Pasukan Baru ke Hong Kong di Tengah Kekhawatiran Kekerasan
• India Waspada Masuknya Pasukan Khusus Pakistan di Pelabuhan India