Jum'at, 16 Rajab 1446 H / 30 Agutus 2019 19:30 wib
3.040 views
Presiden Yaman Mansour Hadi Klaim Tarik Pasukan dari Aden untuk Hindari Kehancuran Kota
ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Mantan presiden Yaman Abdu Rabbo Mansur Hadi mengatakan pasukannya telah ditarik dari kota pelabuhan Aden karena keretakan dalam koalisi yang dipimpin Saudi yang melancarkan perang terhadap negara Arab yang miskin itu terus melebar.
Pasukannya mundur "ke sekitar kegubernuran Aden untuk menyelamatkan Aden" dan mencegah "kehancuran", kata Al Jazeera mengutipnya pada hari Kamis (29/8/2019).
Ini terjadi setelah pesawat-pesawat tempur Uni Emirat Arab pada hari sebelumnya menggempur posisi pasukan pro-Hadi dalam mendukung separatis selatan.
Menurut laporan, lebih dari 300 tentara pro-Hadi tewas dan terluka oleh serangan udara UEA di Aden dan provinsi Abyan di dekatnya.
"Mereka (separatis yang didukung UEA) telah berkomitmen untuk ketidakadilan, agresi dan menggunakan pasukan bersenjata terhadap orang-orang Yaman di kegubernuran selatan, menggunakan persenjataan militer UEA untuk memecah belah negara kami," kata Hadi.
Dia lebih lanjut meminta Riyadh "untuk campur tangan dan menghentikan campur tangan UEA yang mencolok ini".
Namun, kementerian luar negeri UEA mengatakan serangan udara itu menargetkan "kelompok-kelompok bersenjata yang dipimpin oleh anggota organisasi teroris".
Situasi di Yaman selatan terus bergeser di bawah pertukaran teritorial yang sering antara kedua pihak yang bertikai.
Pada hari Rabu, mantan pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya telah merebut kendali atas Aden dari milisi dari kelompok separatis Dewan Transisi Selatan (STC) yang merebutnya pada 10 Agustus setelah empat hari bentrokan sengit.
Tetapi pada hari Kamis, STC mengatakan pasukannya telah merebut kembali kota itu, setelah membawa bala bantuan dan memperkuat posisi mereka.
Baik separatis yang disponsori UEA dan militan pro-Hadi yang didukung Saudi melayani koalisi yang dipimpin Riyadh dan telah terlibat, sejak 2015, dalam perang berdarah di Yaman yang bertujuan mengembalikan Hadi dan menghancurkan gerakan pemberontak Syi'ah Houtsi yang menjadi kaki tangan Iran.
Hubungan antara kedua belah pihak telah memburuk karena sejumlah masalah, termasuk apa yang dilihat orang Yaman sebagai niat Abu Dhabi untuk menduduki Pulau Socotra strategis Yaman dan mendapatkan dominasi atas saluran air utama di wilayah tersebut.
Bulan lalu, UEA mengumumkan rencana kejutan untuk menarik sebagian pasukannya dari Yaman, bagaimanapun mereka membatalkan keputusan tersebut tak lama kemudian. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!