Senin, 16 Rajab 1446 H / 26 Agutus 2019 23:32 wib
2.237 views
Taliban Mengatakan Kesepakatan dengan AS Hampir Tercapai
ISLAMABAD (voa-islam.com) - Taliban Afghanistan pada hari Senin ini mengatakan bahwa mereka hampir mencapai kesepakatan akhir dengan AS ketika pembicaraan damai berlanjut di ibukota Qatar, Doha.
Sejauh ini, tidak ada pihak yang mencapai terobosan, meskipun kedua harapan pembicaraan akan berakhir dalam beberapa hari mendatang, ungkap Suhail Shaheen, juru bicara kantor politik Taliban Afghanistan di Doha mengatakan kepada Anadolu Agency.
"AS sepakat untuk menarik tentaranya dari Afghanistan dan menyelesaikan masalah Afghanistan secara damai," kata Shaheen.
Namun, dia menolak untuk memberikan rincian tentang waktu di mana pasukan AS akan meninggalkan negara itu.
Putaran kesembilan pembicaraan AS-Taliban dilanjutkan Kamis di ibukota Qatar, Doha, untuk menemukan resolusi damai bagi konflik Afghanistan yang sudah berlangsung lama.
Ditanya apakah Taliban akan duduk bersama pemerintah Afghanistan setelah pembicaraan damai selesai dengan para pejabat AS, Shaheen menegaskan kembali sikap kelompoknya, dan mengatakan: "Tentu saja kita akan berbicara dengan semua pihak Afghanistan. Itu juga termasuk pemerintah Afghanistan tetapi itu akan menjadi satu dari pihak dan pihak dari konflik, bukan sebagai pemerintah."
Taliban telah mengadakan pembicaraan damai dengan AS selama hampir satu tahun tetapi menolak untuk mengakui atau bernegosiasi dengan pemerintah Afghanistan.
Namun, Taliban mengatakan mereka akan mengundang semua kelompok Afghanistan lainnya untuk menjadi bagian dari pemerintah setelah kesepakatan damai dicapai dengan Washington
"Tentu saja, kami ingin pemerintah Islam di Afghanistan berpartisipasi oleh semua warga Afghanistan, dari semua etnis, semua lapisan masyarakat, semua kelompok sehingga akan menjadi pemerintah Islam yang sangat kuat," kata Shaheen.
Sebelumnya pada hari Sabtu, beberapa media melaporkan bahwa kesepakatan antara AS dan Taliban telah tercapai dan kedua belah pihak sepakat untuk membentuk pemerintahan sementara di Kabul. Namun, perunding perdamaian AS Zalmay Khalilzad dan Taliban kemudian menolak laporan tersebut.[anadolu/fq/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!