Wartawan Militer Israel: Perang Gaza 'Tidak Jauh', Akan Menjadi yang Paling Mematikan

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Sebuah perang baru antara Israel dan faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza yang diduduki "tidak jauh", dan akan "akan lebih mematikan dan lebih destruktif daripada serangan sebelumnya", menurut sebuah laporan oleh koresponden militer Jerusalem Post.

Menurut analis, para pejabat Israel "telah berulang kali mengatakan bahwa setiap perang di masa depan dengan [Hamas] ... harus memiliki kemenangan yang jelas dan tegas oleh militer Israel sehingga pihak lain akan berpikir dua kali untuk berperang di masa depan."

Kepala Staf Militer, Letnan Jenderal Aviv Kochavi, "telah menyetujui rencana tempur operasional dan baru-baru ini membentuk unit administrasi untuk menangani pembentukan daftar target potensial di daerah kantong pantai ketika perang berikutnya pecah," Jerusalem Post melaporkan.

"Amunisi dan senjata telah ditimbun dengan jumlah empat kali lipat dari sebelum perang terakhir, dan intelijen militer telah menyiapkan ratusan target," tambah koresponden surat kabar itu.

Menurut koresponden, militer Israel "tahu perang berikutnya akan mencakup serangan darat habis-habisan", dan bahwa "ribuan tentara akan memasuki Gaza, dengan menggunakan tank, pengangkut personel lapis baja, di bawah perlindungan pemboman udara besar-besaran dan tembakan kapal perang angkatan laut. ”

Mengakui bahwa "Gaza telah benar-benar hancur selama 10 tahun terakhir", termasuk tiga serangan besar terhadap wilayah yang diblokade, analis mencatat bahwa "Hamas sangat ingin mengamankan pelonggaran pembatasan Israel ... dan mengakhiri blokade 12 tahun Israel" .

Namun demikian, laporan itu menyimpulkan, tentara Israel "harus mampu memenangkan perang berikutnya dengan Gaza dengan syarat Israel dalam waktu sesingkat mungkin untuk mengembalikan ketenangan jangka panjang ke Israel." (st/MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• PBB Desak Assad dan Rusia Hentikan Serangan Terhadap Rumah Sakit
• Militer Saudi Ambil Alih Pelabuhan-pelabuhan Yaman Setelah Ditinggal Pasukan UEA
• Pengadilan Berlin Perintahkan Pemerintah Jerman Pulangkan Istri dan Anak Pejuang IS dari Suriah
• Bom mobil Tewaskan 4 Orang di Pemakaman Benghazi Libya
• HRW: Pasukan Khusus Afghanistan Harus Diadili karena Mengeksekusi 4 Warga Sipil di Sebuah Klinik
• Dewan Militer Sudan yang Berkuasa Mengatakan Upaya Kudeta Gagal
• Inggris Kirim Kapal Perang Kedua ke Teluk Menyusul Ketegangan dengan Iran
• Polisi Albania Tangkap Warga Rusia yang Diduga Anggota Islamic State