Dewan Militer Sudan yang Berkuasa Mengatakan Upaya Kudeta Gagal

KHARTOUM (voa-islam.com) - Dewan militer yang berkuasa di Sudan (TMC) mengatakan pihaknya telah menggagalkan upaya kudeta militer dan sedikitnya 16 perwira telah ditangkap.

Perkembangan pada Kamis malam itu datang ketika TMC dan para pemimpin gerakan protes yang mencari transisi ke demokrasi sedang dalam diskusi mengenai kesepakatan pembagian kekuasaan.

"Para perwira dan prajurit dari tentara dan Badan Intelijen dan Keamanan Nasional, beberapa dari mereka sudah pensiun, sedang berusaha melakukan kudeta," kata Jenderal Jamal Omar dari TMC dalam sebuah pernyataan yang disiarkan langsung di televisi pemerintah.

"Pasukan reguler mampu menggagalkan upaya itu," katanya, tetapi tidak mengatakan kapan upaya tersebut dilakukan.

"Ini adalah upaya untuk memblokir perjanjian yang telah dicapai oleh Dewan Militer Transisi dan Aliansi untuk Kebebasan dan Perubahan yang bertujuan untuk membuka jalan bagi rakyat Sudan untuk mencapai tuntutan mereka," kata Omar, merujuk pada koalisi protes terkemuka.

Omar mengatakan pasukan keamanan sedang mengejar perwira tambahan yang ikut ambil bagian dalam merencanakan upaya kudeta.

Pengumuman itu dikeluarkan ketika para jenderal dan pemimpin demonstran memeriksa rincian perjanjian di sebuah hotel mewah di ibukota, Khartoum.

Tidak ada detail lebih lanjut tersedia terkait perjanjian itu.

Kedua belah pihak sepakat pekan lalu mengenai dewan gabungan pemerintah yang akan memerintah selama tiga tahun sementara pemilihan umum diselenggarakan.

Kedua belah pihak mengatakan dorongan diplomatik oleh sekutu adalah kunci untuk mengakhiri pertikaian yang menimbulkan kekhawatiran perang saudara.

David Shinn, mantan wakil kepala misi di kedutaan besar AS di Sudan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa upaya kudeta itu tidak "terlalu mengejutkan".

"Ada ketidaksepakatan dalam pasukan keamanan sejak awal upaya ini untuk mengubah rezim di Sudan," katanya.[fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Inggris Kirim Kapal Perang Kedua ke Teluk Menyusul Ketegangan dengan Iran
• Polisi Albania Tangkap Warga Rusia yang Diduga Anggota Islamic State
• Turki Terima Pengiriman S-400 Pertama Meskipun Ada Ancaman AS
• Arab Saudi Serukan Boikot Turki Terkait Kasus Khashoggi
• Argentina Pertimbangkan Tunjuk Gerakan Syi'ah Hizbullata Libanon sebagai Kelompok Teroris
• Hamas Tolak Buktikan Tentara Israel yang Mereka Tahan Masih Hidup
• Jet Tempur Suriah dan Rusia Targerkan 3 Rumah Sakit di Wilayah yang Dikuasai Oposisi
• Erdogan: Sejarah Tidak akan Melupakan Genosida Srebrenica