Sabtu, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Mei 2019 20:48 wib
4.719 views
Pejuang Oposisi Gagalkan Serangan Darat Rezim Assad di Tepi Selatan Idlib
IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) -Pejuang oposisi menggagalkan ofensif rezim teroris Assad di tepi selatan Idlib, aktivis mengatakan kepada AP, yang menyusul satu hari serangan udara yang intens di provinsi barat laut Suriah.
Pasukan rezim Suriah - yang didukung oleh serangan udara - melancarkan serangan darat ke provinsi oposisi Idlib pada hari Jum'at, upaya percobaan pertama oleh Damaskus dari kantong pemberontak dalam tujuh bulan.
Tentara rezim berusaha untuk maju di Idlib dari daerah Qalaat al-Madiq di provinsi Hama setelah gelombang serangan udara.
Pasukan oposisi, bernama Front Pembabasan Nasional (NFL), mengatakan mereka memukul mundur pasukan rezim dan menghancurkan dua kendaraan dan membunuh beberapa tentara, termasuk dengan drone bersenjata, menurut media pro-oposisi.
Telah terjadi penumpukan pasukan pemerintah di Hama utara selama berhari-hari, dengan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan upaya peningkatan rezim tampaknya dirancang untuk memperluas kontrolnya atas daerah-daerah strategis dan melindungi pangkalan udara Rusia di Latakia.
Rusia telah memperingatkan pejuang oposisi di Idlib dan daerah sekitarnya terhadap serangan di pangkalan udara mereka.
Serangan udara telah membuat rumah sakit di Idlib rusak dengan sedikitnya 12 warga sipil tewas dalam pemboman rezim Rusia dan Suriah di provinsi barat laut, yang merupakan rumah bagi sekitar 3 juta orang.
"Serangan-serangan itu terus meningkat selama empat hari," kata kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdul Rahman, kepada AFP.
Setidaknya empat rumah sakit telah dihancurkan dalam pemboman rezim, yang mengarah ke kekhawatiran lebih lanjut tentang situasi kemanusiaan di Idlib, yang telah menderita pemotongan bantuan sejak kelompok Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) menangkap provinsi itu awal tahun ini.
Sejak Februari, rezim dan sekutunya Rusia telah meningkatkan serangannya terhadap Idlib, yang telah diliputi gencatan senjata sejak perjanjian antara Moskow dan pendukung oposisi Turki September lalu.
Dalam beberapa hari terakhir, serangan terhadap kubu terakhir oposisi di Suriah termasuk penggunaan bom barel mematikan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
Penembakan yang intens dan serangan udara telah memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka, khususnya di sekitar zona demiliterisasi.
"Sejak Februari, lebih dari 138.500 wanita, anak-anak dan pria telah mengungsi dari Hama utara dan selatan Idlib," kata David Swanson dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, OCHA.
"Antara 1 hingga 28 April, diperkirakan lebih dari 32.500 individu telah pindah ke berbagai komunitas di Kegubernuran Aleppo, Idlib dan Hama," katanya kepada AFP.
Pejuang oposisi membalas dengan roket dan drone bersenjata yang diarahkan ke pangkalan udara Rusia di Latakia, tempat banyak serangan udara di Idlib diperkirakan telah diluncurkan.
Rusia mengatakan lagi pada hari Jum'at bahwa pangkalan udara utama di Suriah diserang tetapi mengklaim itu digagalkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menggambarkan peningkatan pertempuran baru-baru ini sebagai "paling sengit" sejak September dengan setidaknya 38 tewas dalam empat hari terakhir. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!