Ahad, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 28 April 2019 10:45 wib
2.551 views
Haniyah: Palestina Tidak akan Terima 'Kesepakatan Abad Ini' Trump
GAZA (voa-islam.com) - Seorang pemimpin senior gerakan perlawanan Islam Hamas mengatakan Palestina tidak akan pernah menyetujui proposal kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk perdamaian antara Israel dan Palestina, yang dijuluki "kesepakatan abad ini."
Berbicara pada pertemuan nasional para pemimpin faksi politik Palestina di Kota Gaza pada hari Sabtu kemarin (27/4/2019), Ismail Haniyah, kepala biro politik Hamas, menekankan bahwa Hamas akan menggunakan semua potensi dan kemampuannya untuk menghadapi skema Amerika, menyerukan persatuan di antara Partai-partai Palestina menghadapi plot tersebut.
“Kami mampu mencapai persatuan nasional dan menjalankan tanah air Palestina kami tanpa banyak usaha jika ada kemauan besar dan niat tulus. Bangsa kita sepenuhnya bertekad untuk melindungi perjuangan Palestina. Sangat tabah untuk berurusan dengan kesepakatan abad ini, tidak peduli apa tantangan atau pengorbanan yang bisa terjadi,” tandas Haniyeh.
Dia menambahkan, "Bangsa Palestina akan tetap berada di wilayah pendudukan dan menghadapi kesombongan sampai kita mencapai kebebasan dan kemerdekaan."
Lebih lanjut Haniyah memperingatkan bahwa Washington bertekad untuk melikuidasi tujuan Palestina melalui apa yang disebut kesepakatan abad ini.
Dia menunjukkan bahwa AS berusaha untuk sepenuhnya menghancurkan masalah Palestina melalui penolakan terhadap hak balik pengungsi Palestina, penghapusan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), pengakuan kedaulatan Israel atas pendudukan Dataran Tinggi Golan, memberi lampu hijau pada aneksasi resmi Israel atas pemukiman di Tepi Barat yang diduduki, dan mengobarkan keretakan politik antara faksi-faksi Palestina yang bermarkas di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Haniyah menggarisbawahi bahwa agenda politik semua partai Israel didasarkan pada ideologi ini: "Tidak untuk kembalinya para pengungsi Palestina, tidak pada pembentukan negara Palestina dan tidak pada al-Quds sebagai ibu kota Palestina."
Pejabat senior Palestina itu kemudian mengatakan Hamas siap untuk mengadakan pembicaraan dengan faksi-faksi Palestina lainnya untuk membentuk pemerintah persatuan nasional.
Haniyah menegaskan bahwa tanah Palestina hanya milik Palestina dan bahwa mereka tidak akan memberikan satu inci pun kepada rezim pendudukan Israel.
Pejabat Hamas itu juga meminta semua warga Palestina di seluruh dunia untuk menentang apa yang disebut kesepakatan abad ini Washington.
Haniyah akhirnya mendesak semua pemimpin Arab untuk menghentikan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.[prtv/fq/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!