Jum'at, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Maret 2019 20:45 wib
5.579 views
Taliban: Pembicaraan dengan AS Akan Fokus Pada Penarikan Pasukan Asing dari Afghanistan
DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Taliban pada hari Jum'at (8/3/2019) mengkonfirmasi bahwa pembicaraan dengan AS terus berlanjut di Qatar - setelah mereka dihentikan pada akhir Februari - dan akan fokus pada "membebaskan negara sepenuhnya" dari kehadiran pasukan asing.
Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembicaraan sekarang akan berpusat di sekitar dimensi "internal" konflik dan penarikan pasukan asing dari Afghanistan yang disepakati Januari lalu.
Komandan pasukan AS di Afghanistan, Jenderal Scott Miller, yang hadir dalam diskusi sebelumnya, kini telah kembali ke Afghanistan, kata sebuah sumber kepada The New Arab.
Sumber itu juga mengatakan salah seorang pendiri Taliban, Mullah Abdul Hanan Omri bergabung dengan delegasi Taliban pada hari Kamis.
Kedua belah pihak muncul dari tiga hari perundingan yang solid pada Kamis 28 Februari dengan rencana untuk berkumpul kembali pada hari Sabtu berikutnya.
Pertemuan-pertemuan terakhir ini mengikuti pembicaraan maraton bulan lalu yang melihat AS dan Taliban pergi dengan "rancangan kerangka kerja" yang berfokus pada potensi penarikan pasukan AS dan perjanjian untuk mencegah Afghanistan menjadi tempat persembunyian para teroris.
AS terus mendorong gencatan senjata di negara yang dilanda perang dan pembukaan negosiasi antara Taliban dan pemerintah Kabul.
Namun Taliban telah berulang kali menolak untuk bertemu dengan pejabat pemerintah Afghanistan, yang mereka anggap sebagai "boneka".
Utusan khusus AS Zalmay Khalilzad telah mengisyaratkan bahwa kemajuan sedang dibuat dalam masalah ini, mentweet "ada juga kemajuan dalam pembentukan tim nasional di #Kabul yang siap untuk terlibat dalam dialog intra-Afghanistan dan pembicaraan dengan Taliban".
Utusan khusus itu bertemu dengan pemimpin politik tertinggi Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar di Doha. Keterlibatan Baradar, yang diyakini dihormati secara luas oleh berbagai faksi Taliban, dapat membantu mengumpulkan dukungan untuk kesepakatan di masa depan dari para pejuang Taliban di garis depan.
Presiden Donald Trump telah berulang kali menyuarakan keinginannya untuk mengakhiri keterlibatan Amerika di Afghanistan, di mana 14.000 tentara AS masih dikerahkan.
Afghanistan telah terlibat dalam konflik yang hampir konstan sejak invasi Soviet tahun 1979, yang diikuti oleh perang saudara, pemerintahan Taliban, dan invasi AS pada akhir 2001.
Taliban digulingkan dari kekuasaan mereka yang sah tetapi melancarkan perjuangan bersenjata terhadap pasukan NATO pimpinan AS dan pemerintah Afghanistan. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!