Rezim Teroris Assad dan Rusia Mulai Lancarkan Serangan Udara Besar-besaran di Idlib

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Angkatan Udara Arab Suriah (SyAAF) dan Rusia telah memulai kampanye udara besar-besaran mereka di atas Kegubernuran Idlib Selasa (4/9/2018) pagi ini.

Jet-jet Suriah yang terbang keluar dari Kegubernuran Latakia dan Homs memulai kampanye udara mereka, dengan membom berat bagian barat dari Provinsi Idlib.

Menurut sebuah komunike militer, Angkatan Udara Suriah melancarkan beberapa serangan udara atas Distrik Jisr Al-Shughour, yang menargetkan sejumlah kota yang dikendalikan oleh pejuang oposisi Hay'at Tahrir Al-Sham (HTS) dan Partai Islam Turkestan (TIP).

Angkatan Udara Suriah juga menghujani kota Jadariya, yang diyakini memiliki kehadiran besar Hay'at Tahrir Al-Sham.

Ini pemboman udara baru dari Provinsi Idlib menandai pertama kalinya sejak libur Idul Adha bahwa Angkatan Udara Suriah telah membombardir provinsi ini.

Dengan pemboman udara baru ini, tampaknya serangan Tentara Suriah (SAA) terhadap satu-satunya provinsi yang masih dikuasai pejuang oposisi itu akan dimulai dalam beberapa hari ke depan.

Sementara itu Angkatan Udara Rusia juga telah memulai kampanye pemboman terbesar mereka tahun ini di Provinsi Idlib, sumber militer mengatakan kepada Al-Masdar News Selasa sore ini.

Menurut sumber itu, paling tidak sepuluh jet Sukhoi Rusia bersama dengan pesawat tempur rezim Assad meluncurkan puluhan serangan udara di bagian selatan dan barat dari Provinsi Idlib.

Sumber itu mengatakan Angkatan Udara Rusia secara khusus menargetkan Distrik Jisr Al-Shughour, termasuk kota-kota Al-Shughour, Mahambel, Basnqoul, Zayzooun, Ziyarah, Jadariyah, Kafrdeen, Al-Sahn, Saraseef, dan belasan lainnya.

Sumber itu menambahkan bahwa serangan udara Rusia berjumlah lebih dari 50 sejauh ini. (st/AMN)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Jaksa Penuntut Umum Saudi Minta Hukuman Mati Bagi Ulama Terkemuka Syaikh Salman Al-Awdah
• Inggris Peringatkan Ancaman Nyata dari IS yang Sedang Menyusun Kembali Sel di Afghanistan
• 'Mohammad' Secara Resmi Kembali Jadi Nama Bayi Paling Populer di Israel
• 48 Tentara Nigeria Tewas dalam Serangan Pejuang Boko Haram di Pos Militer di Zari
• Laporan: Trump Izinkan Negara Teluk Persia Danai UNRWA Tapi dengan Syarat dari AS
• Dua Wanita Malysia Dihukum Cambuk dan Denda Karena Melakukan Hubungan Sex Sesama Jenis
• Turki Akan Gunakan Mata Uang Selain Dolar di Setiap Transaksi Perdagangan
• Myanmar Vonis 2 Wartawan Reuters 7 Tahun Penjara Karena Ungkap Pembantaian Rohingya