Kamis, 12 Rajab 1446 H / 26 Juli 2018 21:45 wib
2.209 views
Turki Tidak Akan Biarkan FETO Jadikan Afrika Selatan Sebagai Basis
PRETORIA, AFRIKA SELATAN (voa-islam.com) - Turki tidak akan biarkan Organisasi Teroris Fetullah (FETO) untuk mengubah Afrika Selatan menjadi salah satu pangkalannya, Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Kamis (26/7/2018).
Menyampaikan pidato selama upacara pelantikan gedung kedutaan Turki yang baru di Pretoria, Afrika Selatan, Presiden Erdogan mengatakan bahwa Turki bertekad untuk tidak membiarkan FETÖ menggunakan Afrika Selatan sebagai basis. "Salah satu negara di mana FETO yang paling berpengaruh di dunia sayangnya adalah Afrika Selatan dan saya akan memberikan dokumen baru [Afrika Selatan] dan saya tidak akan mengizinkan FETO untuk menjadikannya basis," kata presiden.
Menekankan bahwa FETO meracuni Afrika Selatan, Erdogan mengatakan: "Kami melanjutkan perjuangan kami melawan FETO .... Kami tidak dapat mengabaikan penyalahgunaan FETO terhadap sistem hukum Afrika Selatan. Organisasi ini adalah struktur kotor dan berbahaya yang menyuntikkan racunnya. Kami akan berjuang bersama melawan FETO di Afrika Selatan kami akan terus mendukung negara-negara Afrika sampai anggota FETO terakhir ditangkap. "
Erdogan menggarisbawahi bahwa Afrika Selatan mungkin juga memiliki ancaman yang dihadapi Turki pada 15 Juli 2016 ketika kelompok teroris itu berusaha melakukan kudeta.
Menggarisbawahi bahwa tidak ada perbedaan antara kelompok teroris, sang presiden berkata: "Apa pun yang dilakukan Daesh, hal yang sama berlaku untuk FETO .... Apa pun PKK adalah sama berlaku untuk Boko Haram, Al-Shabaab. Kami tidak dapat membedakan antara organisasi teroris."
Erdogan melanjutkan komentarnya tentang jumlah kedutaan dan konsulat Turki yang semakin banyak di seluruh Afrika. Menjelaskan bahwa jumlah kedutaan Turki adalah 12 ketika ia berkuasa, jumlahnya telah meningkat menjadi 41 sekarang.
Presiden juga menegaskan bahwa selain membuka kedutaan, negara-negara Turki membantu orang-orang Afrika merasakan dukungan melalui Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TİKA), Anadolu Agency dan Turkish Airlines. "Upaya organisasi masyarakat sipil dalam mencapai tingkat hubungan Turki-Afrika Selatan ini tidak akan pernah dapat diabaikan. Saat ini, di titik bantuan ke negara-negara paling terbelakang di dunia, Turki menempati urutan pertama dengan 8,2 miliar dolar," katanya.
Baru-baru ini, plot FETO terhadap pengusaha Turki dan organisasi nonpemerintah digagalkan ketika kelompok teroris itu berusaha untuk mencemarkan nama baik orang-orang yang disebutkan di atas dan membuat mereka dipenjara. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!