Jum'at, 14 Rajab 1446 H / 6 Juli 2018 22:15 wib
4.058 views
Parlemen Uni Eropa Kecam Saudi dan UEA Kerena Mendestabilisasi Somalia
BRUSSELS, VELGIA (voa-islam. com) - Parlemen Eropa telah mengecam Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi karena pemotongan dukungan keuangan ke Somalia atas posisi netral negara itu pada Krisis Teluk, Al Jazeera melaporkan hari Jum'at (6/7/2018) ini.
Somalia "berusaha untuk tetap netral" pada Krisis Teluk yang sedang berlangsung, tetapi "dirampas dari pembayaran dukungan anggaran rutin oleh Arab Saudi dan UEA".
“Dalam hal konfrontasi yang lebih luas antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi, di satu sisi, dan Qatar, di sisi lain, Pemerintah Federal Somalia telah berusaha untuk tetap netral; sedangkan, sebagai pembalasan, Arab Saudi dan UEA telah menghentikan pembayaran dukungan anggaran rutinnya ke Somalia, yang semakin melemahkan kemampuan pemerintah untuk membayar pasukan keamanan, ”kata resolusi Parlemen Uni Eropa.
Kedua pemerintah didesak untuk "berhenti dengan semua tindakan destabilisasi di Somalia dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Somalia." Kuartet blokade - UAE, Arab Saudi, Bahrain dan Mesir - menerapkan blokade udara, darat dan laut musim panas lalu terhadap Qatar yang menuduhnya mendukung terorisme dan bersekutu dengan Iran.
Qatar dengan tegas membantah klaim itu, menyebutnya tidak berdasar, dan bersandar pada sekutu untuk mendukung fasilitas dasar seperti makanan dan produk susu.
Negara-negara di wilayah tersebut saat ini sedang mengajukan pertanyaan tentang kamp mana yang mereka dukung - Qatar atau kuartal pemblokiran.
Beberapa hari setelah blokade di Qatar, Somalia dilaporkan ditawari $ 80 juta sebagai ganti untuk mendukung kuartet pemblokiran.
Dengan meningkatnya ketegangan, Somalia pada bulan Maret tahun ini melanjutkan untuk menolak kesepakatan pelabuhan perusahaan logistik UAE di Somaliland yang melibatkan Ethiopia, mengklaim bahwa itu meruntuhkan persatuan, kedaulatan dan merupakan pelanggaran konstitusi.
Somalia bahkan melangkah lebih jauh dengan mengesahkan undang-undang di parlemen yang melarang Perusahaan UAE, DP World, meskipun perusahaan itu melanjutkan pekerjaannya di pelabuhan di Somaliland.
Menambah ketegangan, kembali pada bulan April pasukan keamanan Somalia menghentikan pesawat Royal Jet dan menyita $ 9,6 juta yang diyakini dimaksudkan untuk membeli pengaruh politik di Somalia.
Insiden ini memperburuk keretakan antara Somalia dan UEA. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!