Kamis, 16 Rajab 1446 H / 28 Juni 2018 21:30 wib
3.708 views
Serangan udara Rezim Assad Membuat 3 Rumah Sakit di Dara'a Rusak Tak Berfungsi
LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Pengeboman oleh pasukan pro-pemerintah Suriah di bagian barat daya yang dikuasai oposisi memaksa tiga rumah sakit tidak berfungsi semalaman karena serangan yang didukung Rusia meningkat, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan kelompok bantuan medis mengatakan.
Fasilitas medis itu terletak di kota Saida, al-Jiza dan al-Musayfra dekat perbatasan Yordania di sebelah timur kota Dara'a. Observatorium mengatakan tidak memiliki informasi segera mengenai nasib para staf medis atau pasien di dalam fasilitas.
Awal bulan ini, pemerintah Suriah melancarkan serangan besar untuk merebut daerah itu dari oposisi, yang menurut PBB sejauh ini telah memaksa hingga 50.000 orang mengungsi ke perbatasan Yordania.
Yordania, yang telah menampung lebih dari 650.000 pengungsi Suriah, mengatakan tidak akan membuka perbatasan.
Observatorium yang berbasis di Inggris mengatakan sekitar 47 warga sipil tewas sejak serangan pemerintah dimulai pada 19 Juni.
Kantor berita negara SANA mengatakan serangan udara di Dara'a merupakan awal dari "kemajuan ke arah tenggara kota".
Observatorium mengatakan serangan besar-besaran Rusia dan Suriah, roket dan bom barel masih menyerang lingkungan yang dikuasai oposisi pada Rabu (27/6/2018) pagi.
Ahmad al-Dbis, manajer keselamatan dan keamanan di UOSSM, badan amal medis yang bekerja di bagian oposisi Suriah, mengatakan pemboman itu telah menyebabkan "kerusakan material" ke tiga rumah sakit pada hari Rabu.
"Selain itu, sebuah pusat pertahanan sipil di al-Musayfra dihantam dan rusak," tambah Dbis, yang berbasis di Suriah utara.
Ruang lingkup serangan pemerintah semakin melebar untuk menargetkan kota Saida yang dikuasai oposisi untuk pertama kalinya. Aktivis mengidentifikasi pesawat tempur yang menyerangnya sebagai milik Rusia. Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan total lima rumah sakit telah ditargetkan oleh rezim teroris Assad dalam kampanye sejauh ini.
Pemerintah Suriah tidak pernah mau mengakui bahwa mereka menargetkan fasilitas medis dalam perang tujuh tahun lamanya, meski bukti-bukti yang tak terbantahkan menunjukkan sebaliknya.
Kelompok monitor yang bergantung pada jaringan sumber di dalam Suriah itu mengatakan mereka menganalisa pola penerbangan, pesawat yang terlibat dan amunisi yang digunakan, untuk menentukan siapa yang melakukan serangan udara. (st/MEE)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!