Rabu, 10 Rajab 1446 H / 20 Juni 2018 20:15 wib
4.436 views
Pasukan Pemerintah Yaman Kuasai Sepenuhnya Bandara Hodeidah
HODEIDAH, YAMAN (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah Yaman yang dimotori Uni Emirat Arab merebut bandara Hodeidah dari pemberontak Syi'ah Houtsi pada hari Rabu (19/6/2018), sebuah langkah besar menuju merebut kembali kota pelabuhan utama.
"Bandara itu benar-benar bersih, Alhamdulillah, dan dibawah kendali," kata Abdul Salaam al-Shehi, komandan koalisi untuk pantai Laut Merah, mengatakan dalam sebuah video yang diterbitkan oleh kantor berita WAM yang dikelola UAE.
Pasukan pemerintah menerobos pagar perimeter bandara pada Selasa memicu pertempuran sengit di mana setidaknya 33 pemberontak Syi'ah dan 19 tentara tewas.
Rabu lalu, mereka melancarkan serangan untuk membersihkan Hodeidah dari pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran yang telah menguasainya sejak 2014, setelah Syi'ah Houtsi menyerbu daerah itu bersama dengan ibukota Sana'a dan sebagian besar Yaman utara.
Bandara Hodeida tidak digunakan tetapi menjadi tempat sebuah pangkalan utama pemberontak Syi'ah Houtsi di pedalaman dari jalan pantai menuju kota.
Itu terletak lima mil di sebelah selatan pelabuhan kota, di mana tiga perempat impor Yaman lewat, menyediakan garis hidup bagi sekitar 22 juta orang yang bergantung pada bantuan.
Utusan PBB Martin Griffiths mengadakan pembicaraan empat hari di ibukota Sana'a yang dikuasai pemberontak dalam upaya untuk menghindari pertempuran habis-habisan untuk kota itu tetapi terbang keluar pada Selasa tanpa mengumumkan adanya terobosan.
UEA dan anggota lain dari koalisi pimpinan Saudi yang campur tangan dalam mendukung pemerintah pada tahun 2015 telah menuduh musuh bebuyutan regional Iran menggunakan Hodeidah sebagai saluran untuk penyelundupan senjata kepada para pemberontak. Teheran tidak mau mengakui tuduhan itu.
Penduduk Hodeidah sekarang bersiap untuk apa yang mereka khawatirkan akan berupa pertempuran jalanan menghancurkan, dengan sekitar 5.200 keluarga, atau sekitar 26.000 orang, melarikan diri dari rumah mereka ketika pasukan pro-pemerintah maju.
Serangan yang dijuluki Operasi Kemenangan Emas tersebut saat ini merupakan medan perang paling intens dalam perang yang telah menyebabkan 10.000 orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi. PBB menyebut Yaman sebagai "krisis kemanusiaan terburuk di dunia," dengan 8 juta orang di ambang kelaparan.
Koalisi pimpinan Saudi bersikeras bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi harus "mundur tanpa syarat" dari Hodeidah, dengan kelompok bantuan memperingatkan bahwa serangan itu akan memicu krisis kemanusiaan baru.
UEA memiliki pasukan darat yang berbasis di Yaman terutama di wilayah pesisir, khususnya di kota pelabuhan Aden dan pulau Socotra. Para ahli mengatakan Abu Dhabi menggunakan perang untuk mengukir wilayah-wilayah kunci di sepanjang pantai, yang akan memberikan UEA kontrol strategis saluran air di sekitar Tanduk Afrika dan Laut Merah. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!