Hampir 1.000 Masjid di Gaza Rusak dan Hancur Akibat Serangan IsraelSelasa, 07 Jan 2025 13:05 |
|
Laporan: Rezim Teroris Assad Eksekusi Hampir Seratus Anggota Hamas Tanpa PengadilanSenin, 06 Jan 2025 17:08 |
RAKHINE, MYANMAR (voa-islam.com) - Badan-badan intelijen militer Myanmar dilaporkan telah memburu warga desa Muslim Rohingya yang "nekat" berbicara kepada delegasi Dewan Keamanan PBB di Rakhine pekan lalu, yang mendorong mereka untuk bersembunyi.
Anggota komunitas lokal itu berbicara kepada delegasi PBB selama kunjungan mereka ke daerah yang bermasalah awal bulan ini dan berbagi laporan kekerasan mereka di tangan para pejabat militer Myanmar.
Sejak itu, mereka terpaksa menghilang setelah pihak intelijen meluncurkan upaya untuk melacak mereka, harian Inggris The Guardian melaporkan Sabtu (12/5/2018).
Surat kabar itu mengutip seorang wartawan Rohingyan yang mengatakan bahwa sebelum kedatangan delegasi PBB ke Rakhine, para pejabat di kotapraja Maungdaw telah mengancam warga Muslim di desa-desa tetangga agar tidak bercerita kepada para utusan apapun yang merugikan tentang pemerintah Myanmar atau pasukan keamanannya.
"Siapa pun yang tidak mematuhi peringatan akan menghadapi konsekuensi keras, pihak berwenang mengancam," kata wartawan yang tidak disebutkan namanya, yang menjelaskan bahwa identitasnya dirahasiakan demi alasan keamanan.
Sementara sebagian besar penduduk menolak untuk berbicara dengan utusan PBB menyusul ancaman itu, "di desa Nolboinna, tiga remaja laki-laki dan seorang wanita setengah baya berani menentang perintah tersebut," tambah harian itu.
"Segera setelah utusan meninggalkan Nolboinna, agen dari Sa Ra Pa atau unit intelijen militer dan penjaga perbatasan polisi (BGP) Myanmar tiba di desa mencari warga Rohingya yang telah berbicara dengan utusan tersebut," katanya.
"Beberapa agen intelijen yang menemani utusan telah memfilmkan percakapan antara penduduk desa Rohingya dan utusan di Nolboinna," menurut reporter yang dikutip oleh harian itu.
“Agen Sa Ra Pa menunjukkan beberapa klip video itu kepada administrator desa dan penduduk desa Nolboinna lainnya dan meminta bantuan mereka untuk mencari tahu empat warga desa Rohingya tersebut.
"Sudah jelas, karena takut pembalasan dari pemerintah atau badan keamanan mereka semua (anak-anak dan perempuan itu) bersembunyi. Kami tidak tahu apakah mereka masih di Burma atau telah menyeberang ke Bangladesh."
Selama kunjungan satu hari mereka ke Rakhine pada tanggal 1 Mei, perwakilan PBB melakukan kunjungan ke beberapa desa Rohingya, yang ingin mendengar pengalaman kekerasan langsung yang digunakan oleh pasukan militer dari sebanyak mungkin penduduk desa Muslim.
Sebagai hasil nyata dari temuan perjalanan mereka, Dewan Keamanan PBB meminta otoritas Myanmar pada hari Rabu untuk mempercepat upaya untuk memastikan kembalinya warga Muslim Rohingya secara aman dan meminta pertanggungjawaban mereka yang telah melakukan serangan terhadap minoritas Muslim.
Anggota dewan lebih lanjut mendesak pemerintah Myanmar dalam sebuah rancangan laporan untuk melakukan "investigasi transparan atas tuduhan pelecehan dan pelanggaran hak asasi manusia." (st/ptv)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Hampir 1.000 Masjid di Gaza Rusak dan Hancur Akibat Serangan IsraelSelasa, 07 Jan 2025 13:05 |
|
Laporan: Rezim Teroris Assad Eksekusi Hampir Seratus Anggota Hamas Tanpa PengadilanSenin, 06 Jan 2025 17:08 |