Sabtu, 19 Jumadil Akhir 1446 H / 27 Januari 2018 21:30 wib
5.581 views
Bersikeras Tidak Bersalah Milyader Saudi Al-Waleed Bin Talal Berharap Segera Dibebaskan
RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Pangeran Saudi dan konglomerat bisnis Al-Waleed bin Talal mengatakan bahwa dia berharap untuk dibebaskan dan dibersihkan dari segala kesalahan dalam beberapa hari ini.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reuters dari ruangannya di hotel Ritz Carlton di Riyadh dimana dia ditahan, sang pangeran bersikeras tidak bersalah dan mengklaim bahwa dia diperlakukan dengan baik.
Menurut pangeran milyarder tersebut, wawancara itu diberikan untuk menghilangkan desas-desus penganiayaan oleh pihak berwenang Saudi.
Al-Waleed juga mengatakan bahwa dia mengharapkan untuk memegang kendali penuh atas firma investasi globalnya, Kingdom Holding, di tengah spekulasi bahwa dia mungkin terpaksa menyerahkan perusahaan yang menguntungkan tersebut.
Laporan sebelumnya telah menyatakan dia bersiap untuk menolak sebuah penyelesaian tunai sebagai imbalan kebebasannya, walaupun rincian pembicaraan tersebut menyebabkan kesan bahwa dia dapat diadili.
Sebuah infografis Saudi yang dibagikan di media sosial mengatakan bahwa para tahanan yang belum menyetujui penyelesaian pembayaran untuk menutup kasus mereka akan segera diajukan ke Jaksa Penuntut Umum.
Al-Waleed Bin Talal, anggota terkemuka keluarga kerajaan Saudi, adalah satu dari beberapa lusin tahanan yang terjaring dalam upaya anti-korupsi Putra Mahkota Mohammad bin Salman yang diluncurkan pada bulan November.
Dia memiliki kekayaan bersih, yang diperkirakan oleh majalah Forbes, senilai $ 17 miliar, dan memiliki saham di Citigroup, Twitter, perusahaan penyewaan yang terkenal, Lyft and Time Warner.
Beberapa tahanan telah menjamin kebebasan mereka melalui penyelesaian tunai, yang oleh pihak berwenang Saudi akan membantu membiayai paket 50 miliar royal ($ 13,3 miliar) untuk membantu warga mengatasi kenaikan biaya hidup.
Pada hari Jum'at, dilaporkan bahwa beberapa pengusaha yang ditahan telah menjamin pembebasan mereka melalui pembayan tebusan, termasuk pemilik jaringan televisi MBC Waleed al-Ibrahim.
Tindakan keras anti-korupsi telah diberi label oleh kritikus sebagai cengkeraman kekuasaan dan penggeledahan bisnis kerajaan dan elit politik.
Pada bulan November, pewaris takhta, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, melancarkan tindakan keras terhadap puluhan elite, pura-pura menangani korupsi.
Kritikus mengatakan itu juga cara mengkonsolidasikan cengkeramannya pada kekuasaan.
Sebagian besar dari mereka yang ditahan telah membayar uang tebusan dengan imbalan kebebasan mereka.
Tindakan keras anti-korupsi, bagaimanapun, telah diberi label oleh kritikus sebagai pemalsuan kekuasaan dan penggeledahan bisnis kerajaan dan elit politik. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!