Ahad, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 10 September 2017 11:15 wib
5.438 views
Duterte Tolak Tawaran Pembebasan Puluhan Sandera oleh Afiliasi Islamic State di Marawi
MANILA, FILIPINA(voa-islam.com) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa negara itu tidak akan membiarkan para pejuang afiliasi Islamic State (IS) meloloskan diri dari kota Marawi di selatan, dengan imbalan pelepasan puluhan sandera yang mereka tahan.
"Tidak akan," kata Duterte kepada wartawan untuk menanggapi sebuah pertanyaan tentang sebuah laporan bahwa pemimpin lokal afiliasi IS Omarkhayam Maute telah menawarkan untuk membebaskan sekitar 20 sampai 30 sandera di Marawi dengan imbalan jalan keluar yang aman bagi mereka.
"Jika saya bisa menyelamatkan satu kehidupan di sana, saya bersedia menunggu satu tahun (untuk merebut kembali kota tersebut)" kata Duterte di Cagayan de Oro, beberapa jam dari Marawi.
Pada bulan Mei, para pejuang afiliasi Islamic State menangkap sebagian besar Marawi di pulau Mindanao dan berhasil melanjutkan pendudukan kota tersebut, kendati telah lebih dari 100 hari serangan udara dan serangan darat oleh pasukan pemerintah.
Menurut klaim tentara, hampir 655 pejuang IS, 45 warga sipil dan 145 tentara dan polisi tewas di Marawi, sementara 1.728 warga sipil telah diselamatkan. Sedikitnya 400.000 orang telah mengungsi.
Militer telah meluncurkan dorongan terakhirnya untuk merebut kembali Marawi, yang telah hancur oleh artileri dan pemboman, saat pasukan berusaha mengamankan bangunan dan menavigasi melalui jebakan bom dan ranjau darat.
Tentara telah memberlakukan darurat militer di Pulau Mindanao, yang merupakan rumah bagi 22 juta orang, sampai akhir 2017, dalam usaha untuk mencegah terbentuknya aliansi antara IS dan kelompok pejuang bersenjata Filipina lainnya.
Juru bicara Angkatan Darat Kolonel Edgard Arevalo mengklaim bahwa menyelamatkan para sandera akan menjadi prioritas utama tentara, dan menambahkan, "Kami masih sangat memperhatikan kehadiran warga sipil - yang dijadikan tameng manusia atau diperintahkan untuk menggunakan senjata api dan amunisi, dikonversi menjadi pejuang dan menembak tentara kita. "
Pejabat keamanan mengatakan kelompok pejuan lokal di wilayah tersebut telah berjanji setia kepada IS untuk meningkatkan pengaruh militer mereka di daerah berpenduduk Muslim di Asia Tenggara. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!