Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 29 April 2017 10:30 wib
5.307 views
Zionis Israel Gunakan Algoritma Komputer untuk Tahan Para Warga Palestina
TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Ratusan orang Palestina telah ditahan oleh pasukan keamanan Ziois Israel berdasarkan algoritma komputer yang memantau postingn media sosial mereka untuk memprediksi perilaku masa depan mereka.
Pada awal April, berita Channel 10 Israel melaporkan bahwa dinas keamanan militer dan layanan keamanan Israel menggunakan program cyber untuk menangkap tersangka sebelum melakukan kejahatan, sebuah tindakan yang sangat mirip dengan "Precrime" dalam thriller dystopian Minority Reoport.
Program yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan Israel mengumpulkan informasi di ranah publik dari aktivitas media sosial untuk menganalisis dan memantau perilaku individu, Haaretz melaporkan.
Informasi yang digunakan oleh pasukan keamanan untuk menahan orang-orang Palestina mencakup kata-kata kunci, seperti syahid, dan menganalisa pola semantik dan setiap istilah yang mencurigakan.
Laporan berita tersebut membahas penurunan serangan serigala tunggal menyusul gelombang kekerasan di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur pada tahun 2015.
Program cyber itu memantau dan melacak kehidupan individu dengan menggunakan media sosial untuk mengevaluasi tingkat ancaman keamanan mereka.
Akibatnya, ini membuat orang Palestina menjadi "korban ganda" dari tragedi tersebut, ekonom Israel Shir Hever mengatakan kepada Real News Network.
Ketika seorang kerabat dibunuh oleh tentara Israel atau ketika seseorang kehilangan pekerjaan mereka, mereka menjadi risiko keamanan di mata pihak berwenang Israel karena lebih mungkin membalas dendam atau melakukan serangan.
Dengan demikian, postingan media sosial mereka dipantau dan mereka dapat ditangkap untuk mencegah kejahatan apapun.
Perusahaan yang menyediakan polisi dan pasukan keamanan Israel dengan algoritma ini juga berusaha untuk mengekspornya ke pemerintah lain jika mereka dapat membuktikan bahwa mereka berhasil mencegah terorisme, Hever menambahkan.
Israel telah lama membungkam penggunaan media sosial Palestina. Pada bulan September 2016, sebuah pertemuan yang dilaporkan terjadi antara Facebook dan pejabat pemerintah Israel untuk mengambil tindakan untuk memerangi "hasutan" online.
Facebook kemudian menyetujui 95 persen dari 158 permintaan yang diajukan oleh otoritas Israel untuk menghapus konten, kelompok hak melaporkan.
Sekitar 6.500 warga Palestina saat ini ditahan oleh Israel karena sejumlah pelanggaran dan dugaan kejahatan. Sekitar 500 orang ditahan di bawah penahanan administratif, yang memungkinkan pemenjaraan tanpa dakwaan. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!