Rabu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 12 April 2017 14:15 wib
6.819 views
Angkatan Udara Suriah Sembunyikan Senjata Kimia untuk Hindari Pemeriksaan PBB
DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Angkatan udara Suriah telah mengambil prosedur rahasia dan ketat untuk menghilangkan bukti-bukti yang membuktikan penggunaan senjata kimia di bandara militer, sumber yang mengetaui informasi dengan baik mengatakan hari Senin (10/4/2017).
Damaskus percaya bahwa pemerintahan Donald Trump akan menuai manfaat maksimal dari serangan lapangan udara Shayrat dan serangan baru harus dipertimbangkan.
Gedung Putih sendiri mengklaim hari Senin serangan rudal jelajah hari Jumat sebagai pembalasan terhadap serangan kimia Khan Sheikhoun tidak akan menjadi hukuman satu kali untuk diktator Suriah Bashar al-Assad.
Meskipun dukungan Rusia, rezim Assad memperkirakan komite investigasi PBB akan memeriksa pangkalan udara militer, perkiraan seperti itu mendorong para pejabat angkatan udara untuk bekerja diam-diam dan di dalam lingkaran sangat dekat untuk menyembunyikan senjata kimia dan hanya membatasi tanggung jawab tersebut untuk jajaran perwira tinggkat tinggi Syi'ah Alawit.
Komandan Angkatan Udara Suriah Mayor Jenderal Ahmed Baloul dan Jamil Hassan, Kepala intelijen Angkatan Udara adalah dua orang yang bertanggung jawab atas hal itu, kata sumber-sumber.
Angkatan udara Suriah juga telah memerintahkan untuk memindahkan pesawat-pesawat tempur ke pangkalan udara Hmeimym yang dikendalikan Rusia di provinsi Latakia dan ke bandara sipil.
Bandara Internasional Damaskus, Qamishli dan Aleppo akan menjadi pengganti dari bandara militer, sumber itu menambahkan.
Amerika Serikat menembakkan 59 rudal jelajah di pangkalan udara Shayrat pada hari Jumat dari mana mereka katakan serangan senjata kimia mematikan itu telah diluncurkan Selasa lalu dan menewaskan sedikitnya 103 orang di kota Khan Sheikhoun di provinsi Idlib.
Laksamana Angkatan Laut AS Michelle Howard mengatakan serangan itu telah menghancurkan sarana untuk memberikan senjata kimia dari markas tersebut, dan militer AS tetap siap untuk melaksanakan serangan lebih lanjut jika diperlukan, Reuters melaporkan.
Bagaimanapun, pemerintahan Donald Trump memperingatkan kepada Moskow dan Damaskus tentang 'tindakan disiplin' mereka tiga jam sebelum serangan, membuat para ahli dan pilot Rusia dan pergi lebih dahulu lepas landas dengan helikopter dan pesawat tempur mereka dari Shayrat ke pangkalan udara Hmeimym di provinsi Latakia. (st/zw)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!