Senin, 18 Jumadil Akhir 1446 H / 5 September 2016 13:00 wib
5.306 views
Rezim Teroris Assad Kembali Kepung Wilayah Oposisi Setelah Kuasai Akademi Militer Aleppo
ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan rezim teroris Suriah pada hari Ahad (4/9/2016) menyita sebuah akademi militer di selatan kota Aleppo, sekali lagi mengelilingi distrik yang dikuasai pejuang oposisi di timur dan menempatkan mereka di bawah pengepungan, kata kelompok monitor.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok monitor yang berbasis di Inggris, mengatakan pasukan pemerintah yang didukung oleh serangan udara berat rezim Suriah dan Rusia sekarang telah memutuskan rute alternatif bagi pejuang oposisi di timur yang pasukan oposisi patahkan pada awal bulan Agustus.
"Tentara menguasai akademi artileri, sehingga mereka mengontrol semua akademi, dan lingkungan timur berada di bawah pengepungan penuh," kata Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman.
Tidak ada konfirmasi segera di media pemerintah.
Pasukan pemerintah telah puluhan kali berusaha untuk maju dan merebut kembali wilayah yang jatuh ke tangan oposisi di Aleppo selatan sejak dipatahkannya pengepungan, namun upaya berhasil dipukul mundur oleh pejuang oposisi sampai Ahad kemarin.
Bagaimanapun penangkapan akademi, yang mengangkangi jalan mengarah ke lingkungan timur, mengembalikan lagi pengepungan pemerintah terhadap Aleppo.
Pernah menjadi lokomotif ekonomi Suriah, Aleppo telah dilanda oleh perang yang dimulai dengan protes damai terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad pada Maret 2011.
Kota itu telah dibagi antara kontrol pejuang oposisi di timur dan barat yang dikuasai pemerintah sejak pertengahan 2012, dan dalam beberapa bulan terakhir pasukan rezim telah secara bertahap mengepung kota.
Pada tanggal 17 Juli, rezim teroris Assad memutuskan satu-satunya rute yang tersisa ke wilayah yang dikuasai oposisi di timur, jalur kunci Castello Road yang membentang dari perbatasan dengan Turki.
Penangkapan jalan ini menyebabkan kekurangan makanan dan bahan bakar di lingkungan timur, yang berpenduduk 250.000 jiwa.
Pada tanggal 6 Agustus, pasukan oposisi termasuk mantan afiliasi Al-Qaidahdi Suriah, Jabhat Al-Nusrah mendorong pasukan pemerintah kembali dari rute utama selatan kota, menciptakan garis hidup kembali ke timur. (st/zw)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!