Kamis, 19 Jumadil Akhir 1446 H / 25 Agutus 2016 17:00 wib
5.221 views
Turki Kirim Tambahan 9 Tank Militer ke Kota Jarablus Suriah
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Setidaknya sembilan tank militer Turki lain telah memasuki Suriah utara sehari setelah Ankara memulai serangan besar pertama yang didukung AS dari tetangga selatan dalam apa yang disebut sebagai operasi anti-Islamic State, namun lebih untuk mencegah militan Kurdi menguasai daerah dekat perbatasan mereka tersebut.
Dengan penyebaran baru, sekarang ada sekitar 20 tank Turki di dalam wilayah Suriah, Reuters mengutip seorang pejabat Turki yang tidak disebutkan namanya mengatakan pada hari Kamis 25/8/2016).
"Kita perlu mesin konstruksi untuk membuka jalan ... dan kita mungkin perlu lebih banyak di hari-hari mendatang. Kami juga memiliki pengangkut personel lapis baja yang dapat digunakan di sisi Suriah. Kita mungkin menempatkan mereka ke dalam layanan yang diperlukan," kata pejabat itu.
Yang disebut Operation Efrat Shield, yang dimulai pada hari Rabu pagi, melibatkan angkatan udara dan pasukan darat khusus Turki.
Ankara mengatakan serangan itu ditujukan membersihkan daerah perbatasan dari pejuang IS dan pasukan Kurdi.
Militer Turki mendukung serangan darat oleh ratusan pejuang oposisi di Suriah, yang berhasil masuk kota perbatasan Suriah Jarabulus setelah mendapatkan sedikit perlawanan dari IS di sana.
serangan diluncurkan atas koordinasi dengan koalisi militer pimpinan AS yang juga memeraangi IS sejak 2014.
Pada hari Rabu, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan operasi militer Ankara di Jarabulus akan berlanjut sampai para pejuang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Partai Uni Demokratik (PYD) kembali ke tepi timur Sungai Efrat.
Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan berita televisi swasta Haberturk, Yildirim mengatakan perlu untuk membersihkan Jarablus dari pasukan PYD dan YPG, mencatat bahwa Ankara telah menerima lampu hijau Washington selama pertemuan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden.
Dia menggarisbawahi bahwa kunjungan yang akan datang oleh Presiden dari Pemerintah Daerah Kurdistan Irak (KRG) Masoud Barzani ke Turki tidak akan mempengaruhi waktu operasi.
Yildirim juga mengatakan mereka perlu untuk melindungi integritas wilayah Suriah, dan bahwa hal itu akan menjadi bencana jika semua kelompok etnis ingin mendirikan negara mereka sendiri di sana.
"Situasi akan lebih buruk dari hari ini jika setiap kelompok etnis mendirikan negara," katanya.
Biden menyatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah AS telah menjelaskan kepada pasukan Kurdi di Suriah bahwa mereka tidak boleh menyeberangi tepi barat sungai Efrat.
"Mereka tidak bisa, tidak akan dan dalam kondisi apapun (akan) mendapatkan dukungan Amerika jika mereka tidak menjaga komitmen itu," ia berkomentar
Biden menekankan bahwa pasukan Kurdi harus kembali ke timur dari Efrat setelah menguasai kota Suriah Manbij untuk mempertahankan dukungan AS.
Ankara memandang YPG sebagai perpanjangan organisasi teroris domestik Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah melakukan pemberontakan tiga dekade di Turki.
Para pengamat mengatakan Turki menggunakan alasan memerangi IS sebagai penutup untuk misi sesungguhnya, yaiut membersihkan daerah perbatasan Suriah dari militan Kurdi. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!