Senin, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Agutus 2016 21:53 wib
6.287 views
Help Africa, Help...
Oleh: Umar Syarifudin (Pengamat Politik Internasional)
Bencana kelaparan di negara-negara Afrika tampak sudah menjadi masalah global. Kondisi di Afrika semakin memprihatinkan. Kelaparan ini diperkirakan akan terus memburuk. Kehancuran bahan pangan, ternak, dan sistem pasar lokal berdampak buruk pada jutaan orang. Ratusan ribu orang berisiko menderita malnutrisi. Krisis ekonomi yang sedang berlangsung sekarang ikut berkontribusi atas terbunuhnya ratusan ribu balita.
Adapun faktor tingginya persentase angka kematian ini di tengah-tengah masyarakat, maka menurut para pakar semuanya terkait dengan krisis, apakah itu terkait dengan gizi buruk, tidak tersedianya air bersih, tidak adanya layanan kesehatan, atau orang tuanya terpaksa menelantarkan anak-anaknya karena sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Umat Islam menjadi target dari pertumpahan darah dan kekerasan yang sistematis.
Afrika yang memiliki kekayaan alam berlimpah dan tersimpan, merupakan benua paling miskin. Di samping kemiskinan, juga tersebar luas kebodohan dan penyakit. Afrika memiliki angka penderita HIV AIDS tertinggi di dunia. Semua itu terjadi di sebagian besar negara-negara di Afrika.
Kemunduran dan kemiskinan di Afrika bukanlah masalah yang hakiki, melainkan sesuatu yang direkayasa. Baratlah yang merekayasa kemiskinan itu. Para penguasa Afrika yang menjaganya. Mereka pula yang mengimplementasikan arahan-arahan Barat di negeri-negeri ini. Afrika dan Timur Tengah sesungguhnya sarat dengan kekayaan alam. Penyebutan masalah kemiskinan sebenarnya merupakan masalah politik (yakni pengaturan berbagai urusan masyarakat) karena kekayaan mereka tidak dimiliki oleh umat. Seandainya umat benar-benar memiliki kekayaan itu maka tidak akan ada masalah kemiskinan di sana.
Ada bermacam corak ragam politik kolonial barat di Afrika, akan tetapi pada dasarnya tujuan mereka adalah sama yaitu politik pecah belah atau adu domba. Hal ini dilakukan untuk mempermudah didalam usaha untuk tetap menguasai tanah jajahan, diantara strategi penjajahan adalah sebagai berikut :
- Demokrasi dan Hutang. Demokrasi dan hutang sebagai alat untuk melegitimasi penjajahan Barat atas Afrika. Melawan kepentingan Barat, berarti mendapat stigma anti demokrasi, berarti siap ‘diintervensi’.
- Politik Asimilasi/PercampuranDalam hal ini orang-orang pribumi di Afrika diperlakukan sama dengan orang Barat, perlakuan yang sama ini diberikan disegala bidang kehidupan antara lain: Pendidikan, hukum, Sosial ekonomi maupun hak yang sama dalam Parlemen.
- Politik AsosiasiPada politik ini maka orang-orang Barat melebur orang pribumi dan mencetak kembali menjadi orang orang yang berjiwa Barat
- Politik Devide At ImperaPolitik ini dilakukan dengan memecah belah penduduk pribumi sehingga lebih mudah untuk dikuasai.
- Politik Conversion au CristianismePolitik ini dilakukan dengan cara mengadakan Kristenisasi terhadap penduduk pribumi.
- Pola Politik C. Khodes Politik kolonial ini dilakukan dengan penekanan kepada kepentingan imperium Barat atau kepentingan kaum kolonis di koloni.
- Pola Politik D. Livingstone. Pada politik ini menekankan kepada pertanggungan jawab sebagai pembimbing untuk bumi putera.
- Sistem pemerintahan In Direct rule Dalam sistem pemerintahan ini adalah sistem pemerintahan tidak langsung yaitu melalui birokrasi-birokrasi yang ada.Mereka hanyalah alat Amerika dan Barat (Eropa). Ketika perannya berakhir, mereka akan berakhir seperti akhir para kaki tangan Amerika dan Barat di negeri-negeri Muslim.
Seluruh wilayah Afrika menjadi proxy war AS, Inggris, Perancis, maupun negara-negara Barat lainnya. Di sebagian negeri-negeri Afrika kaya akan kekayaan alam di perut bumi, seperti minyak, uranium, tembaga, dan lainnya. Barat menjelajahi dunia sejak Abad 19 tidak lain untuk menjajah dan merampok kekayaan dunia. Mereka mencari kekayaan itu. Meski metode penjajahan telah berubah, selama ideologinya tetap Kapitalisme, maka motifnya tidak akan berubah, yaitu mereka keluar untuk menjajah guna merampok kekayaan Dunia Ketiga. Inilah yang terjadi dan itulah yang diinginkan oleh Amerika. Bagi Amerika dan bagi siapapun, Laut Merah dan Teluk Aden akan selalu merupakan sebuah kawasan terusan yang strategis. Lebih dari 30% semua minyak mentah dan lebih dari 10% perdagangan global melewati daerah ini.
Negara-negara Barat terus memproduksi kemiskinan sistematis di Afrika yang menimbulkan munculnya masalah-masalah lain seperti urbanisasi, pencurian, penyakit, kebodohan, bunuh diri, pembunuhan, gelandangan dan pengemis, penyerangan terhadap harta pribadi dan harta umum. Juga makin maraknya suap, bertambahnya angka kriminalitas dan pengangguran, munculnya kelompok-kelompok bersenjata dan bentuk-bentuk penyimpangan lainnya.
Siapa saja yang mempelajari masalah ini, dia akan mengetahui bahwa kebodohan dan kemunduran itu bukanlah takdir; dia akan mengetahui bahwa Baratlah yang menginginkan kebodohan mereka itu. Para pemimpin hanyalah pelayan Barat. Masalah kebodohan dan kemunduran ini bukan masalah hakiki, tetapi masalah yang direkayasa. Masalah kemunduran dan kebodohan itu malahan dijadikan oleh Barat sebagai konveyor untuk mengalirkan kekayaan milik umat dan kekayaan alam mereka ke Barat.
Umat harus mengetahui bahwa semua kekayaan mereka itu telah dirampas. Mereka harus mengetahui bahwa berbagai masalah yang menimpa mereka bukanlah takdir dari Allah Swt. Semua itu terjadi karena mereka diam terhadapnya. Umat yang ingin bangkit tidak mungkin rela dengan realitas mereka yang buruk itu. Sekarang kita melihat bahwa kebangkitan mulai menjalar di dalam tubuh umat, yang dipimpin ideologi Islam. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!