Senin, 19 Jumadil Akhir 1446 H / 22 Agutus 2016 15:00 wib
7.941 views
Turki Panggil Pulang 300 Diplomat Atas Dugaan Terkait 'Dalang' Kudeta Gagal Fetullah Gulen
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Kementerian Luar Negeri Turki telah menarik 300 diplomat sebagai bagian dari investigasi yang sedang berlangsung ke dalam kemungkinan afiliasi mereka ke jaringan pemimpin oposisi yang berbasis di AS, Fethullah Gulen, yang disalahkan oleh Ankara karena telah mendalangi upaya kudeta gagal baru-baru ini.
Sumber-sumber diplomatik, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pada hari Ahad (21/8/2016) bahwa para diplomat yang ditemukan memiliki hubungan dengan Gulen, 75 tahun, akan diberhentikan dari jabatan mereka, sementara mereka yang tidak bersalah akan kembali bekerja.
Laporan itu muncul saat otoritas Turki menangkap Gurcan Balik, yang menjabat sebagai kepala penasihat mantan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu selama dirinya menjabat sebagai menteri luar negeri, pada 18 Agustus untuk dugaan keterkaitan ke gerakan Gulen.
Davutoglu sendiri mengundurkan diri pada bulan Mei dalam pertentangan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang telah berusaha untuk memperluas kekuasaannya. Davutoglu, bagaimanapun, mengaku setia kepada Erdogan bahkan saat ia berhenti.
Pada hari yang sama, Tuncay Babalı, mantan duta besar untuk Kanada, dan Ali Findik, mantan duta besar untuk Kosta Rika, ditahan di ibu kota Turki, Ankara atas tuduhan terkait dengan Gulen.
Sementara itu, para pejabat Turki telah mengembalikan ke penjara 40 perwira militer dari Akademi Militer Turki yang berbasis Ankara sehubungan dengan kudeta yang gagal.
Sebanyak 44 perwira militer, termasuk tiga kolonel, seorang letnan kolonel, lima mayor, 34 kapten dan satu sersan bintara ditahan pada 18 Juli, dan dirujuk ke Gedung Pengadilan Caglayan untuk diinterogasi.
Menyusul kesaksian sebelum penuntutan umum, pihak berwenang kehakiman memerintahkan membebaskan empat tersangka pada hari Sabtu, sementara sisanya diserahkan.
Sebuah faksi militer Turki menyatakan dirinya mengambil alih negara pada malam 15 Juli. Para personil militer pemberontak memanfaatkan tank dan helikopter tempur untuk melawan loyalis pemerintah yang berkuasa di Ankara dan Istanbul.
Upaya kudeta digagalkan ketika orang-orang ternyata turun ke jalan-jalan untuk mendukung Erdogan dan partai berkuasa, Partai Keadilan dan Pembangunan.
Setidaknya 246 orang tewas dan lebih dari 2.100 lainnya menderita luka-luka dalam upaya kudeta gagal itu.
Gulen sendiri tidak mau mengaku telah terlibat dalam kekerasan tersebut. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!