Ahad, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 21 Agutus 2016 13:56 wib
5.036 views
Presiden Filipina Kecam PBB dan Ancam Keluar Setelah Dikritik Atas Penanganan Narkoba
MANILA, FILIPINA (voa-islam.com) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada hari Ahad mencerca PBB setelah badan dunia itu menyerukan diakhirinya gelombang pembunuhan yang disebabkan oleh perang-Nya pada narkoba, mengancam akan meninggalkan organisasi tersebut dan mengundang China dan negara-negara lain untuk membentuk yang baru.
Dua pakar hak asasi manusia PBB pekan lalu mendesak Manila untuk menghentikan eksekusi dan pembunuhan ekstra-Yudisial yang meningkat sejak Duterte memenangkan kursi kepresidenan dengan janji selama kampanye untuk menghapus narkoba.
Sekitar 900 tersangka pengedar narkoba telah tewas sejak dia berkuasa setelah memenangkan pemilu pada 9 Mei.
Duterte pada hari Jum'at menolak pemerintah bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Dalam konferensi pers tengah malam di kota asal-Nya, Davao, mengatakan kematian-kematian tersebut bukankah pekerjaan polisi dan mengundang pakar PBB untuk menyelidiki sendiri.
"Saya akan membuktikan kepada dunia bahwa Anda adalah pakar yang sangat bodoh," dia mengatakan seperti dilansir Reuters hari Ahad (21/8/2016), mendesak mereka untuk menghitung jumlah Kematian bukan hanya terkait narkoba tetapi orang-orang tak berdosa yang kehilangan nyawa karena narkoba.
Dia kemudian melancarkan serangan terhadap PBB dan anggotanya - termasuk interfensi oleh sekutu tradisional dekat Manila, Washington - mengatakan, mereka tidak bisa memenuhi mereka sendiri tetapi "khawatir tentang tulang penjahat yang menumpuk".
"Saya tidak ingin menghina Anda. Tapi mungkin kita harus memilih untuk memisahkan diri dari PBB," dia mengatakan. "Mengapa kita harus mendengarkan orang-orang bodoh ini?"
Dia mengkritik PBB karena tidak berbuat cukup untuk mengatasi kelaparan dan terorisme dan karena tidak dapat diandalkan untuk melakukan sesuatu tentang persiapan Suriah dan Irak dan membiarkan kekuatan besar untuk mengebom desa-desa dan membunuh warga sipil yang tidak bersalah, mengatakan; "Saya akan mengundang China dan negara-negara Afrika untuk membentuk organisasi internasional lain.
"Anda tahu, PBB, jika Anda bisa mengatakan satu hal buruk tentang saya, saya bisa memberikan Anda 10 (keburukan tentang Anda). Aku katakan kepadamu, Anda adalah sesuatu yang tidak berguna. Karena jika Anda bekerja sesuai mandat, Anda seharusnya bisa menghentikan semua perang dan pembunuhan tersebut."
Saat ditanya tentang kemungkinan konsekuensi dari komentar-Nya, dia mengatakan: "Apa..sanksi? Saya tidak peduli.”
Dia mengatakan PBB harus bertindak menurut protokol dengan mengirimkan seseorang: seperti pelapor untuk berbicara dengannya.
"Anda tidak hanya pergi begitu saja dan memberikan pernyataan kotor terhadap sebuah negara," katanya. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!