Ahad, 19 Jumadil Akhir 1446 H / 14 Agutus 2016 08:12 wib
5.106 views
Seorang Imam Muslim dan Asistennya Ditembak Mati di New York AS
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Seorang imam Muslim dan asistennya telah ditembak dan dibunuh saat berjalan pulang dari shalat Ashar di sebuah masjid di borough Queens New York City.
Imam tersebut ditembak di kepala pada hari Sabtu (13/8/2016) di sebuah jalan di bagian Ozone Park dari Queens, hanya satu blok dari masjid Jame Al-Furqan, menurut saksi dan pihak berwenang.
Imam Alala Uddin Akongi adalah seorang pemimpin agama yang dihormati sejak kedatangannya di kota itu dari Bangladesh sekitar dua tahun yang lalu.
Asistennya, Thara Uddin, 64 tahun , terluka kritis dan kemudian meninggal akibat luka-lukanya di rumah sakit.
Kedua korban mengenakan pakaian Muslim ketika mereka diserang, dan anggota masjid mengecam serangan itu sebagai kejahatan rasial.
Penyerang menembak setiap orang di kepala dari jarak dekat dan melarikan diri dengan berjalan kaki, meninggalkan korbannya yang tergeletak bersimbah darah.
Polisi menanggapi laporan penembakan pukul 14:00 siang hari Sabtu di Ozone Park, kata polisi.
Sejumlah besar Muslim berkumpul di lokasi pembunuhan, mengecam penembakan sebagai kejahatan kebencian.
Warga menyalahkan Donald Trump atas kejadian tersebut.
"Kami menyalahkan Donald Trump untuk ini ... Trump dan dramanya telah menciptakan Islamophobia" kata warga setempat Khairul Islam, 33.
Kampanye calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump telah dirusak oleh komentar yang meremehkan terhadap minoritas di AS. Komentarnya termasuk seruan untuk melarang semua Muslim datang ke Amerika serta deportasi paksa imigran Meksiko dengan membangun tembok panjang di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Dia juga telah berupaya untuk membuat database untuk melacak Muslim di seluruh Amerika Serikat dan mengatakan bahwa AS akan "benar-benar tidak punya pilihan" kecuali untuk menutup masjid.
Usulan Trump telah dikecam oleh Muslim dan kelompok hak asasi manusia serta saingannya dari Demokrat dan banyak dari pendukung partai Republik yang menggambarkan usulan tersebut sebagai memecah-belah, kontraproduktif dan bertentangan dengan nilai-nilai orang Amerika. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!