Jum'at, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 3 Juni 2016 12:15 wib
8.276 views
Pemerintah Syi'ah Iran Sesumbar Akan Rebut Seluruh Aleppo dari Mujahidin Suriah
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Iran telah sesumbar bahwa tentara Suriah dan pasukan tempur sekutu akan merebut Aleppo ditengah laporan Teheran memperkuat pasukannya di wilayah flashpoint menyusul kekalahan telak mereka di beberapa front.
"Tentara Suriah dan Perlawanan Rakyat dan sekutunya akan membebaskan keseluruhan wilayah Aleppo dari tangan kelompok teroris (baca;mujahidin) dan orang-orang kafir," sesumbar Hossein Dehghan di sebuah konferensi yang diadakan Senin strategi Teheran di Suriah (30/5/2016).
Dia juga sesumbar bahwa teater operasi Aleppo "akan menyaksikan kemenangan dalam mendukung perlawanan," referensi ke "Perlawanan dari Axis" dari negara-negara dan organisasi-organisasi paramiliter Syi'ah bayaran kaki tangan Teheran, termasuk Syi'ah Hizbullata Libanon.
"Kota ini akan benar-benar dibebaskan dan akan kembali untuk apa itu digunakan menjadi: stabil dan aman," kantor berita semi-resmi Iran Mehr mengutip sesumbar Dehghan.
Hari yang sama dengan sesumbar Dehghan ini, wakil menteri luar negeri Syi'ah Iran menekankan bahwa Tehran "akan melanjutkan bantuan penasehat" ke Suriah serta Irak.
"Jika Teheran dan tentara Irak dan Suriah dan pasukan populer tidak mengambil langkah-langkah efektif, tidak akan ada sekarang titik-titik aman di wilayah bergejolak," kata Hossein Amir-Abdollahian.
Komentar Kedua pejabat itu datang di tengah laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Iran telah menerbangkan sejumlah besar petempur dan mesin perang ke Suriah dalam upaya untuk meningkatkan upaya rezim untuk merebut kembali Aleppo, di mana pasukan tentara Suriah terkepung mengandalkan pejuang Syi'ah asing bayaran untuk serangan mereka terhadap mujahidin.
Iran pada awal April menyatakan bahwa mereka telah mulai mengirimkan pasukan bersenjata resmi, yang dikenal sebagai Artesh, ke medan perang Suriah untuk pertama kalinya, menyebut Pasukan Khusus Brigade Linta Udara ke-65 khususnya sebagai salah satu di antara "unit-unit lain" yang bergabung dalam pertempuran.
Teheran selama bertahun-tahun telah mengirimkan apa yang juluki "penasehat militer" dari Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) ke Suriah serta milisi Syi'ah bayaran dari suku Hazara Afghanistan. Pada kenyataannya pasukan dan milisi Syi'ah bayaran yang Iran kirimkan ikut terjun langsung bertempur melawan mujahidin Sunni di negara itu.
Setelah IRGC menderita kerugian pasukan terbesarnya dalam sehari dalam pertempuran dengan mujahidin di luar Aleppo pada 6 Mei, pejabat di Teheran sesumbar untuk membalas dendam atas kekalahan di Khan Touman.
Iran mengaku hanya menderita korban jiwa sebesar 400 orang di Suriah, termasuk hilangnya sejumlah perwira tinggi. Penghitungan korban mulai meningkat ketika Iran mengerahkan sejumlah besar tentara dalam mendukung serangan tentara Suriah terhadap mujahidin yang dimulai dengan intervensi udara Rusia pada akhir September 2015. (st/NOW)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!