Sabtu, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Mei 2016 19:15 wib
5.885 views
Relawan 'Helm Putih' Telah Lakukan 50.000 Misi Penyelamatan Sejak Awal Revolusi Suriah
IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Lebih dari 50.000 misi penyelamatan telah dilakukan oleh kelompok relawan Pertahanan Sipil, atau juga dikenal sebagai "Helm Putih" sejak awal revolusi Suriah pada tahun 2011, seorang pejabat senior di layanan itu mengatakan kepada Zaman Al-Wasl.
Sekitar 150.000 orang dari provinsi Idlib telah diselamatkan menyusul pengambil alihan kota itu oleh pejuang oposisi bersenjata pada bulan Maret 2015 ketika rezim Assad Mulai menjatuhkan bom barel di kota tersebut sebagai pembalasan.
Administrasi Pertahanan Sipil, salah satu dari beberapa Lembaga-lembaga Suriah yang lahir akibat dari revolusi, telah memiliki dukungan bulat dari warga Suriah. Sebagaimana Juru bicara Majd Khalaf mengatakan kepada Zaman al-Wasl "(Pertahanan Sipil) menjadi target langsung untuk militer dan di media rezim. Dari sisi media, rezim mencoba untuk menempatkan kita dalam kategori anggota dari sebuah faksi yang berjuang, Sedangkan pada kenyataannya pekerjaan kita adalah kemanusiaan, dan kami tidak tergabung dalam formasi politik atau militer."
Khalaf menambahkan: "Kami berurusan dengan objektivitas mutlak, sebagaimana kami menyelamatkan manusia yang sedang dibom terlepas dari afiliasi politik-Nya, kita berurusan dengan manusia sebagai manusia, dan misi kami dimulai saat pengeboman hingga saat orang yang terluka atau mati diserahkan ke rumah sakit atau otoritas yang menguasai daerah itu, apakah itu sebuah brigade atau polisi bebas. Kami memenuhi tugas kemanusiaan kita terhadap para Warga Sipil di daerah yang dikuasai oposisi."
Juru bicara itu menambahkan, "Dari sisi militer, kami telah menjadi target pemboman rezim, sehingga Ketika rezim menargetkan daerah khusus dengan pemboman, serangan setelahnya adalah untuk tim Pertahanan Sipil yang biasanya pertama tiba dengan tujuan menyelamatkan dan mengevakuasi. Ini selain serangan pemboman yang khusus menargetkan pusat Pertahanan Sipil, yang telah menyebabkan kematian 115 staf dan [yang] mencederai 300 lainnya. Pemboman terakhir yang menargetkan sebuah pusat Pertahanan Sipil adalah di al-atarib di pedesaan bagian utara Aleppo, dan menyebabkan kematian lima orang dan kehancuran beberapa kendaraan. "
Khalaf menjelaskan administrasi Pertahanan Sipil dibentuk dari 2.900 relawan yang tersebar di 119 pusat di daerah yang kebanyakan dikuasai oposisi.
"Tim dari Pertahanan Sipil telah menjadi satu pihak yang dipercaya oleh Organisasi Internasional karena disiplin kerja dan kedekatan mereka dengan peristiwa di tanah dan untuk alasan ini statistik kami [diandalkan]," dia menambahkan.
Khalaf mengindikaskan bahwa selama periode gencatan senjata, 519 warga Sipil dilaporkan tewas di daerah yang dikuasai pejuang oposisi oleh bom rezim, serta cedera 838 orang. Sepanjang periode ini, Khalaf mengatakan rezim menjatuhkan 217 bom barel di daerah-daerah sipil yang dibebaskan, menambahkan bahwa "dengan pengecualian dari garis depan kami menghitung 932 serangan udara, dan 472 artileri mortir." (st/so)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!