Kamis, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 7 April 2016 10:05 wib
7.394 views
Wikileaks: Amerika Serikat Danai Panama Papers untuk Serang Putin
ISLANDIA (voa-islam.com) - Situs whistleblower WikiLeaks mengatakan bahwa Washington berada di balik perilisan besar-besaran terakhir dari dokumen keuangan, yang dikenal sebagai Panama Papers, untuk menodai Presiden Rusia Vladimir Putin.
Organisasi internasional itu mengatakan dalam akun Twitter-nya pada hari Rabu (6/4/2016) bahwa serangan terhadap Putin didalangi oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) dan secara finansial didukung oleh US Agency for International Development (USAID) dan miliarder Amerika George Soros.
WikiLeaks menambahkan, dalam tweet lain, bahwa dukungan pemerintah AS untuk serangan seperti itu sangat merusak "integritas nya".
Menurut juru bicara WikiLeaks dan wartawan investigasi Islandia Kristinn Hrafnsson, kurangnya nama besar Amerika di kebocoran itu tidak mengejutkan organisasi whistleblower tersebut.
"Sepertinya akan bias setidaknya cara dari kepentingan Amerika. Selalu ada kemungkinan bahwa itu bukan sebuah bias jurnalistik tetapi hanya bias dalam dokumen itu sendiri," kata Hrafnsson.
Pada hari Ahad, Süddeutsche Zeitung, sebuah surat kabar Jerman bekerja sama dengan Konsorsium Internasional of Investigative Journalists (ICIJ), mengatakan telah menerima cache 11,5 juta dokumen bocor dari database internal firma hukum Panama Mossack Fonseca, dan membagi dokumen itu kepada lebih dari 100 outlet berita internasional lainnya termasuk ICIJ.
Kebocoran besar itu menunjukkan bagaimana perusahaan profil tinggi yang mengkhususkan diri dalam membangun perusahaan kulit itu telah membantu para klien mencuci uang, menghindari sanksi, dan menghindari pajak.
File yang bocor mengekspos bisnis lepas pantai rahasia kerabat Presiden China Xi Jinping, beberapa pemimpin dunia, dan banyak olahragawan dan selebriti film.
Dokumen-dokumen itu juga termasuk kertas yang diduga menunjukkan lingkaran pencucian uang yang diduga dijalankan oleh sekutu dekat Putin. Kremlin sendiri telah menolak tuduhan itu.
'Kebocoran' semacam itu, dalam pandangan kami, dimaksudkan untuk menargetkan audiens di luar negeri. Hal ini juga jelas bahwa tingkat Putinophobia telah mencapai titik di mana berbicara dengan baik tentang Rusia, atau tentang beberapa tindakan dan keberhasilan adalah tidak mungkin. Salah satu kebutuhan untuk berbicara [tentang Rusia] adalah dalam hal negatif, lebih banyak lebih baik, dan ketika tidak ada yang mengatakan (hal itu), Anda perlu membuat hal apa pun. Hal ini jelas bagi kami," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Senin.
WikiLeaks didirikan oleh aktivis internet Australia Julian Assange pada tahun 2006 dan sejak itu telah merilis ribuan dokumen rahasia, termasuk laporan tentang militer AS. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!