Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Maret 2016 19:15 wib
4.139 views
AS Akui Targetkan Komandan IS Omar Shishani tapi Belum Yakin Dia Gugur dalam Serangan Tersebut
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Militer AS mengatakan menargetkan seorang komandan senior militer Islamic State (IS) dalam sebuah serangan udara pada 4 Maret di Suriah utara, namun belum bisa mengkonfirmasi seragan itu menewaskan Omar Shishani yang dikatakan menjabat sebagai Menteri Perang IS.
Omar Shishani yang bernama asli Tarkhan Tayumurazovich Batirashvili, memainkan peran penting dalam operasi militer Islamic State (IS), dan dimasukkan oleh AS sebagai teroris global yang ditunjuk secara khusus pada 2014.
Seperti dilansir The Long War Journal, Sekretaris Pers Pentagon Peter Cook mengeluarkan sebuah pernyataan hari Rabu (9/3/2016) ini mengumumkan serangan udara tersebut, yang berlangsung di kota Suriah Shaddadi. Menurut Cook, Shishani "telah dikirim ke al Shaddadi untuk mendukung para pejuang IS menyusul serangkaian kekalahan strategis melawan kekuatan lokal yang kita [Koalisi pimpinan AS] dukung, memotong operasi IS dekat perbatasan Suriah-Irak . "
Militer AS tidak bisa mengkonfirmasi bahwa Shishani tewas dan "masih menilai hasil operasi ini," kata Cook. Islamic State sendiri belum merilis sebuah pernyataan yang mengumumkan kematiannya.
Omar Shishani "memegang berbagai posisi militer" untuk Islamic, termasuk "menteri perang," dan "anggota Dewan Syura." IS sendiri tidak pernah mengidentifikasi Omar Shishani secara terbuka sebagai menteri perang, dan kemungkinan dia tidak memegang posisi itu. Omar Shishani telah memimpin unit tempur mobile elit yang diposisikan pada medan-medan pertempuran kunci untuk menopang operasi militer IS. Banyak dari para pejuang di unit Shishani berasal dari warga negara Kaukasus dan negara-negara asing lainnya.
Cook mengklaim bahwa jika Shishani memang telah tewas, kematiannya akan "berdampak pada kemampuan IS untuk merekrut pejuang asing - terutama yang berasal dari Chechnya dan wilayah Kaukasus - dan menurunkan kemampuan IS untuk mengkoordinasikan serangan dan pertahanan mereka dari kubu yang seperti Raqqah, Suriah, dan Mosul , Irak. "
Bagaimanapun, IS, sebagaimana Al-Qaidah, telah melewati kehilangan berbagai pemimpin kunci dan kedua kelompok itu terus melakukan operasi militer yang efektif di seluruh dunia. Contohnya AS menewaskan Nasir al Wuhayshi, Amir Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) yang juga menjabat sebagai manajer umum Al-Qaidah, pada musim panas 2015. Namun demikian AQAP telah mengambil alih wilayah besar di Yaman selatan sejak gugurnya Wuhayshi.
AS menambahkan Omar Shishani ke dalam daftar teroris global pada September 2014, setelah IS mengalahkan tentara Syi'ah Irak di utara dan tengah Irak selama musim panas.
Omar Shishani memasuki Suriah pada 2012 dan memimpin Jaish al Muhajirin wal Ansar, atau Tentara Muhajirin dan Anshar, yang memiliki kader besar pejuang dari Kaukasus Rusia. Jaish al Muhajirin wal Ansar bersekutu erat dengan Jabhat Al-Nusrah, cabang resmi Al-Qaidah di Suriah, dan kelompok-kelompok jihad Suriah lainnya.
Dia bersumpah setia kepada Abu Bakr Al-Baghdadi, Amir dari Islamic State, pada tahun 2013. Hal ini menyebabkan perpecahan dalam Jaish al Muhajirin wal Ansar. Sebagian besar dari kelompok ini memilih untuk tidak berjuang bersama IS, dan tetap menjadi kekuatan tempur independen di bawah komando Salahuddin al Shishani.
Jika Shishani dikonfirmasi tewas, ia kemungkinan akan digantikan oleh wakilnya, Islam Seit-Umarovich Atabiyev, yang juga dimasukkan oleh AS dalam daftar teroris global. Atabiyev dikatakan seorang komandan militer yang mampu yang telah berpengaruh dalam merekrut orang asing untuk bergabung dengan IS. (st/tlwj)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!