Pasukan Keamanan Irak Sesumbar Rebut Sebuah Distrik di Anbar dari IS Tanpa Perlawanan

ANBAR, IRAK (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Irak, yang didukung oleh unit-unit tentara, mengklaim telah membebaskan sebuah daerah di provinsi Anbar di Irak barat dari Islamic State (IS).

Pasukan pemerintah mengklaim merebut kembali distrik Zankourah hari Selasa (8/3/2016) tanpa menghadapi perlawanan, seorang pejabat sesumbar kepada televisi al-Sumaria.

Hussein Kassar, kepala Komite Keamanan di daerah al-Wafa di Anbar, sesumbar bahwa pejuang IS melarikan diri ke kota terdekat Hit sekitar 140 km di barat dari ibukota Baghdad.

Di tempat lain di kota Fallujah, pejuang IS dilaporkan menewaskan sedikitnya 50 anggota suku Muhamedah, memicu bentrokan sengit yang masih berlangsung.

Sedikitnya lima orang tewas dan lebih dari selusin orang lain menderita luka-luka dalam serangkaian bom dan serangan IS di dan sekitar Baghdad.

Seorang tentara tewas dan lima lainnya luka-luka ketika sebuah bom pinggir jalan menargetkan patroli di kota Tarmiyah sekitar 50 km  utara Baghdad.

Dua warga sipil juga tewas dan tujuh lainnya luka-luka ketika sebuah bom improvisasi meledak di dekat pasar luar di lingkungan al-Bakriyah Baghdad barat.

Selain itu, dua warga sipil tewas dan empat orang lainnya mengalami luka ketika tiga roket yang ditembakkan oleh tentara IS menghantam sebuah sekolah di kawasan utara Baghdad Rashidiya. (st/ptv)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• AS Bantah Sedang Bangun Pangkalan Udara di Suriah Utara
• Negara-negara OKI Bersepakat Pendudukan Atas Palestina oleh Israel Harus Segera Diakhiri
• AS Akan Kerahkan Unit Cyber Garda Nasional untuk Perangi IS di Dunia Maya
• Serangan Udara Rusia di Kota Umm Kharza Aleppo Tewaskan 5 Warga Sipil Suriah
• Mesir Tuduh Hamas dan IM Bekerjasama dalam Pembunuhan Jaksa Negara Hisham Barakat
• Zionis Israel Tolak Anggota Delegasi Parlemen Belgia Masuki Palestina
• Komandan Militer Kurdi: Iran Ingin Kuasai Wilayah Strategis Gunung Sinjar
• Erdogan Canangkan Pembangunan 'Kota Pengungsi' Raksasa di Utara Suriah