Jum'at, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Februari 2016 14:30 wib
7.537 views
AS Minta Rusia Tidak Bombardir Pasukan Khusus Mereka di Suriah Utara
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pentagon telah meminta Rusia untuk menjauh dari bagian utara Suriah di mana pasukan khusus AS melatih pejuang lokal untuk memerangi ISIS, pejabat militer, mengatakan hari Kamis (18/2/2016).
Pengakuan ini penting karena Pentagon telah berulang kali menekankan mereka tidak bekerja sama dengan Moskow sebagai dua kekuatan memimpin kampanye udara terpisah di Suriah yang dilanda perang.
Letnan Jenderal Charles Brown, yang menjadi komandan pasukan udara AS di Timur Tengah, mengatakan para pejabat AS telah meminta Moskow untuk menghindari "wilayah yang luas" di Suriah utara "untuk mempertahankan tingkat keamanan bagi pasukan kami yang berada di tanah."
Dia menambahkan bahwa Moskow sendiri telah meminta koalisi pimpinan AS untuk menghindari beberapa lapangan udara militer yang Rusia gunakan.
"Mereka tidak ingin kita terbang dekat dengan (ini,)" kata Brown. "Biasanya, kita tidak terbang ke sana pula. Jadi, itu belum menjadi masalah."
Sekretaris pers Pentagon Peter Cook mengatakan Rusia telah menghormati permintaan, dan menekankan Pentagon hanya memberikan deskripsi geografis yang luas di mana pasukan AS berada, bukan lokasi tepat mereka.
Ada "satu contoh di mana kita telah meminta, untuk keselamatan operator khusus kami, (Rusia) untuk tidak terlibat dalam wilayah geografis tertentu," kata Cook. "Kami pikir itu permintaan yang masuk akal."
Pentagon tahun lalu mengatakan mereka mengirimkan sekitar 50 pasukan khusus untuk bekerja dengan pejuang anti-IS di Suriah, meskipun pejabat telah mengatakan tidak apa pun tentang keberadaan dan kemajuan mereka sejak itu.
Amerika Serikat sejak Agustus 2014 memimpin koalisi internasional melawan mujahidin di Irak dan Suriah.
Rusia memasuki konflik Suriah pada bulan September, ketika mulai membombardir pejuang oposisi yang menentang Presiden Bashar al-Assad. Rusia mengklaim mereka menyerang kelompok IS dan kelompok "teroris" lainnya.
Meskipun pesawat koalisi dan Rusia umumnya beroperasi di berbagai wilayah negara itu, pejabat militer khawatir tentang kemungkinan benturan yang tidak diinginkan antara kedua belah pihak.
Pentagon telah mengadakan serangkaian pembicaraan "deconfliction" dengan Rusia untuk menguraikan prosedur untuk menghindari kecelakaan tersebut. (st/aa)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!