Senin, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Februari 2016 10:30 wib
4.386 views
Hamas Angkat Kemungkinan Pertukaran Tawanan dengan Zionis Israel
KOTA GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Gerakan Hamas hari Ahad (31/1/2016) mengangkat prospek pertukaran seorang tentara Israel yang dinyatakan tewas dalam perang tahun 2014 dengan imbalan para tahanan Palestina.
Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Izzudin Al-Qassam, mengatakan bahwa "perlawanan (Hamas) memiliki ... kartu di tangannya yang akan memaksa musuh untuk melepaskan Anda," mengacu pada para tahanan di penjara Israel.
Tentara Zionis Israel, hidup atau mati, di masa lalu terbukti sebagai sebuah chip penawaran yang berharga.
Mayat dua tentara Zionis yang tewas dalam perang Gaza tahun 2014, Oron Shaul dan Hadar Goldin, diyakini dipegang oleh Hamas, yang belum mengklarifikasi nasib mereka.
Pemimpin garakan perlawanan yang menguasai Gaza tersebut, Ismail Haniyeh, hari Jum'at mengatakan Brigade Al-Qassam bersiap "untuk setiap bentrokan di masa depan dengan musuh Zionis," termasuk dengan membangun terowongan di perbatasan dengan Zionis Israel.
Dia mengatakan sebuah terowongan runtuh yang menewaskan tujuh anggota Hamas di Gaza pekan lalu adalah seperti yang digunakan untuk menangkap Shaul dan yang menyebabkan pembebasan ribuan tahanan Palestina dengan imbalan tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2011.
Terowongan itu merupakan "senjata strategis" terhadap Israel, Haniyeh mengatakan, menambahkan bahwa para pejuang Hamas juga melatih dan memperoleh "semua sarana untuk berperang dan melawan."
Pejabat senior Hamas Khalil al-Hayeh hari Ahad mengatakan bahwa terowongan yang runtuh adalah termasuk yang digunakan untuk menculik tentara Israel.
"Terowongan di mana tujuh syuhada kami tewas adalah salah satu yang sama yang digunakan oleh Al-Qassam untuk menangkap tentara Oron Shaul," katanya.
Israel menuduh Hamas membangun kembali terowongan yang hancur selama perang 2014 dengan tujuan meluncurkan serangan baru terhadap hal itu.
Perang 50-hari pada bulan Juli-Agustus 2014 menewaskan 2.200 warga Palestina dan menghancurkan atau merusak ribuan rumah di Jalur Gaza yang terkepung.
Terowongan telah digunakan di masa lalu untuk menyimpan senjata atau melakukan serangan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Ahad memperingatkan Hamas terhadap setiap upaya untuk menyerang negaranya. "Kami secara sistematis mempersiapkan semua ancaman - termasuk dari Hamas."
"Kalau kita diserang melalui terowongan dari Jalur Gaza, kami akan bertindak sangat tegas terhadap Hamas, dengan kekuatan yang jauh lebih besar" dari dua tahun yang lalu, sesumbarnya.
"Saya harap kita tidak akan membutuhkan mereka (kekuatan-Red), tapi kemampuan kita - baik defensif dan ofensif - berkembang pesat, dan saya tidak akan merekomendasikan siapa pun mencoba mereka," katanya dalam pidato untuk para diplomat Israel. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!