Ahad, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Januari 2016 08:15 wib
4.465 views
Partai Jerman Pendukung Gerakan Anti-Islam Sarankan Polisi Tembak Pencari Suaka Jika Diperlukan
BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Partai sayap kanan populis Jerman AFD yang mendukung gerakan protes anti-Islam Pegida menciptakan kegaduhan pada hari Sabtu (30/1/2016) dengan menyarankan polisi "jika perlu" harus mengancam untuk menembak para imigran yang ingin memasuki negara itu.
"Kita perlu kontrol efisien untuk mencegah begitu banyak para pencari suaka tidak terdaftar memasuki melalui Austria," kata ketua partai Frauke Petry, dalam pernyataan yang disiarkan harian daerah Mannheimer Morgen.
Polisi perbatasan "harus bisa jika perlu untuk meminta bantuan pada senjata api mereka - sebagaimana ditetapkan oleh hukum," koran itu sebagaimana mengutip Petry.
"Tidak ada yang polisi ingin menembak pada pengungsi dan juga saya tidak ingin itu. Tetapi sebagai pilihan terakhir harus ada jalan lain untuk senjata api," kata Petry dalam komentar yang menuai badai kritik.
"Tidak ada polisi akan siap untuk menembak" para imigran, serikat polisi PDB mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Siapapun yang ingin menyebarkan metode tersebut jelas ingin menangguhkan aturan hukum," kata Kepala PDB Joerg Radek.
"Kami telah menyaksikan selama sejarah Jerman dan kami tidak pernah ingin pergi ke jalan itu lagi," kata Radek.
Kepala kelompok oposisi utama parlemen dari Sosial Demokrat, Thomas Oppermann, mengecam "mobilisasi opini publik yang tidak dapat diterima terhadap pengungsi sementara anggota parlemen oposisi dari Partai Hijau Konstantin von Notz mengecam Petry sebagai" tidak bertanggung jawab, "tidak sedikit mengingat serentetan serangan baru pada beberapa pusat pengungsi.
Notz mengatakan Petry terlibat dalam "terorisme ekstrim sayap kanan" dengan komentarnya ramping retorika anti-pengungsi di negara yang telah menerima lebih dari satu juta migran di tahun lalu.
AFD, berarti alternatif untuk Jerman, diciptakan sebagai platform Eurosceptic (menentang Eropa bersatu) pada 2013 tetapi sejak itu berbelok tajam lebih jauh ke kanan, dengan beberapa pemimpinnya menyuarakan dukungan untuk gerakan protes anti-Islam pegida.
Jajak pendapat baru-baru ini memberikan 13 persen dukungan untuk kelompok itu, sehingga menjadi kekuatan politik ketiga terkuat Jerman di belakang Kristen Demokrat yang berkuasa dan mitra koalisi Demokrat Sosial. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!