Selasa, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Januari 2016 09:30 wib
11.227 views
Europol: Daulah Islam (IS) Bangun Pasukan Khusus untuk Luncurkan Serangan di Eropa
AMSTERDAM, BELANDA (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) telah membangun "pasukan khusus" yang dilatih untuk meluncurkan serangan besar-besaran di panggung global terutama di Uni Eropa, Europol mengatakan.
IS "memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan serangan lebih lanjut di Eropa, dan tentu saja semua otoritas nasional bekerja untuk mencegah hal itu terjadi," kata direktur lembaga kepolisian Uni Eropa, Rob Wainwright, pada konferensi pers di Amsterdam, Senin (25/1/2016).
Dia menambahkan bahwa IS sedang mempersiapkan untuk memulai serangan lebih lanjut, "di Prancis pada khususnya."
Pada hari Ahad, IS merilis sebuah video propaganda konon menunjukkan laporan terakhir oleh sembilan dari anggota mereka yang bertanggung jawab atas serangan November di Paris.
Mengutip temuan laporan baru Europol, Wainwright mencatat bahwa serangan baru terutama akan difokuskan pada "sasaran empuk" karena dampak yang mereka hasilkan.
Menurut laporan itu, para anggoata IS juga telah mengembangkan sebuah "komando aksi eksternal" yang dilatih untuk "serangan gaya pasukan khusus" internasional.
"Baik serangan November di Paris dan pemboman sebuah pesawat Rusia pada Oktober 2015 menunjukkan pergeseran dalam strategi Daesh menuju global," tambahnya menyebut akronim Arab bagi Daulah Islam.
Pada tanggal 31 Oktober, sebuah Airbus A321, yang dijalankan oleh maskapai Kogalymavia Rusia, dibom dan jatuh di Semenanjung Sinai Mesir setelah keberangkatan dari resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, menewaskan semua penumpang berjumlah 224 orang - sebagian besar Rusia.
Serangan November terhadap sebuah stadion olahraga, serangkaian kafe dan ruang konser di Paris merenggut nyawa 130 orang dan melukai sekitar 370 orang lain.
Laporan Europol juga berusaha mengecilkan klaim bahwa para jihadis memasuki Eropa dengan kedok pengungsi.
"Tidak ada bukti konkret bahwa wisatawan teroris (baca;mujahidin) secara sistematis menggunakan aliran pengungsi untuk memasuki Eropa tanpa diketahui," katanya sambil memperingatkan bahwa pendatang baru mungkin rentan terhadap para perekrut jihadis. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!