Ahad, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 9 Agutus 2015 18:30 wib
6.059 views
Amerika Serikat Minta Taliban Hentikan Jihad di Afghanistan
WASHINGTON, AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat pada hari Sabtu (8/8/2015) mendesak Taliban untuk menghentikan jihad mereka terhadap pasukan Afghanistan dan asing yang masih tersisa di negara itu dan bergabung dalam proses perdamaian ketika serangan kelompok pejuang Islam itu menewaskan 51 orang di Kabul.
"Kami kembali menyerukan Taliban, kelompok militan Afghanistan lainnya, dan siapa saja yang mendukung mereka untuk mengakhiri kekerasan (baca;jihad) di Afghanistan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner.
Ini adalah pernyataan semacamnya yang keempat dari seorang pejabat senior AS sejak pekan lalu ketika para pejabat di Kabul mengumumkan bahwa pemimpin Taliban Mullah Muhammad Umar telah meninggal.
"Amerika Serikat berdiri dengan rakyat Afghanistan dan tetap berkomitmen untuk membantu mitra Afghanistan kami dalam upaya mereka untuk mencapai kestabilan, keamanan, dan kesejahteraan di masa depan," kata Toner.
Pengamat di Washington telah menafsirkan pengumuman Kabul itu sebagai upaya untuk membujuk gerakan Taliban untuk mengakhiri jihad mereka dan bekerja sama dengan pemerintah Afghanistan.
Lima belas lebih korban tewas dikonfirmasi pada hari Sabtu akibat dari rentetan pemboman di Kabul, menambah korban menjadi 51 di hari paling mematikan bagi kota itu di tahun ini ketika pertempuran Afghanistan meningkatkan pemberontakan Taliban.
Ledakan pada hari Jum'at, yang menghancurkan bangunan dan rumah sakit kewalahan menangani ratusan korban, merupakan yang pertama dari serangan utama mujahidin di Kabul sejak pengumuman kematian pemimpin Taliban Mullah Muhamma Umar. Serangan menggarisbawahi situasi keamanan tidak stabil negara itu di tengah proses perdamaian yang goyah dan potensi meningkatnya perjuangan bersenjata Taliban, meskipun berbagai isu yang dihembuskan pihak-pihak tertentu bahwa mereka terbelah oleh perpecahan internal yang tumbuh setelah kematian Mullah Umar.
Dalam serangan pertama, sebuah bom truk merobek pusat Kabul setelah tengah malam pada hari Jumat, menewaskan 15 orang dan melukai 240 lainnya.
Kurang dari 24 jam kemudian, 27 taruna polisi tewas ketika seorang pembom jibaku mengenakan seragam polisi meledakkan dirinya di pintu masuk dari Akademi Polisi Kabul. Ledakan dan tembakan juga meletus ketika Camp Integritas, sebuah markas pasukan khusus AS di Kabul, diserang hari Jum'at, menewaskan sembilan orang, termasuk anggota layanan NATO.
Taliban menjauhkan diri dari pemboman truk yang menghantam di dekat pangkalan militer Kabul.
Tapi mereka menyatakan bertanggung jawab atas kedua serangan lainnya, yang ditandai pelanggaran serius keamanan di sebuah lembaga pelatihan utama untuk pasukan Afghanistan dan pusat koalisi asing. (st/dawn)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!