Senin, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 4 Mei 2015 20:25 wib
3.568 views
Jabhat Al-NUsrah Nyatakan Tanggung Jawab Atas Serangan Bom Jibaku di Damaskus
DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Afiliasi Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah menyatakan bertanggung jawab pada hari Senin (4/5/2015) untuk serangan bom jibaku yang terjadi di lingkungan Damaskus yang dikuasai rezim Nushayriah Bashar Al-Assad, kata kelompok itu melalui Twitter.
Pada Senin pagi, sekelompok anggota Al-NUsrah dengan menggunakan sepeda motor menyerang lingkungan Rukn al-Din dan meledakkan bom jibaku ketika pasukan keamanan Suriah mendekati, seorang pejabat keamanan mengatakan kepada Agence France Presse.
"Ketika mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa melarikan diri, salah satunya meledakkan sabuk jibaku yang ia kenakan," katanya, mengatakan pasukan keamanan membunuh para penyerang yang tersisa.
Serangan itu terjadi di dekat sebuah bangunan militer yang digunakan oleh departemen logistik tentara Suriah.
"Dengan bantuan Allah, tiga singa kami mampu menyusup ke gedung logistik," kata postingan Jabhat Al-Nusrah di Twitter.
Pejabat keamanan membantah bahwa kepala departemen, Jenderal Mohammad Ied, telah ditargetkan, namun Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan ledakan itu telah melukai Mohammad Ied dan membunuh salah satu penjaga keamanannya.
"Seorang Mayor Jenderal yang mengepalai divisi logistik dan amunisi dari militer Suriah telah terluka dan yang menemaninya tewas dan dua terluka dalam serangan pemberontak, kata Rami Abdul Rahman, kepala Observatorium SUriah untuk Hak Asasi Manusia.
Rumah sakit lokal Hisham Sinan mengatakan kepada AFP bahwa enam orang terluka dalam ledakan itu.
Stasiun televisi pemerintah Suriah melaporkan bahwa seorang pembom jibaku telah meledakkan dirinya di daerah tersebut.
Saksi mengatakan kepada AFP bahwa ledakan berasal dari sebuah sepeda motor kecil yang diisi dengan bahan peledak, yang diikuti oleh sekitar 15 menit baku tembak.
SOHR mengatakan banyak pejabat senior tinggal di wilayah Rukn al-Din dan sejumlah cabang utama dari aparat intelijen Suriah berbasis di sana.
Kota Damaskus, jantung pemerintahan yang sangat dipertahankan telah menyaksikan beberapa pemboman besar selama empat tahun terakhir selama perang saudara yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang.
Bom jibaku langka terjadi di wilayah itu, tapi satu yang pernah terjadi telah membunuh beberapa anggota lingkaran dalam Presiden Bashar al-Assad di ibukota Suriah tersebut pada bulan Juli 2012. (aa/AFP)
%MCEPASTEBIN%
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!