Selasa, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Oktober 2013 21:06 wib
8.155 views
Serangan Bom Mikropon Tewaskan Gubernur Provinsi Logar Afghanistan
AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Bom yang disembunyikan dalam sebuah mikropon menewaskan gubernur berpengaruh provinsi Logar Afghanistan pada hari Selasa (15/10/2013), ketika ia berpidato di sebuah masjid setelah Shalat Idul Adha di LOgar, di selatan kota Kabul, para pejabat mengatakan.
"Pagi ini, Gubernur Arsala Jamal sedang menyampaikan pidato setelah sholat Idul Adha ketika ia tewas akibat sebuah bom yang disembunyikan dalam mikropon," kata juru bicara Gubernur Logar, Din Mojammad Darwish, kepada AFP.
Darwish menambahkan, "Gubernur itu ingin berbicara dan mengucapkan selamat Idul Adha kepada semua orang yang hadir saat itu. Setidak-tidaknya 18 orang lainnya cedera termasuk para warga sipil dan karyawan pemerintah."
Arsala Jamal, diangkat oleh Presiden Hamdi Karzai, seperti halnya semua 34 gubernur provinsi lain di Afgnaistan dan dianggap sebagai sekutu dekat Presiden Hamid Karzai lantaran bertindak sebagai salah seorang dari manajer kampanyenya dalam pemilu 2009.
Jamal menjadi gubernur Logar pada April 2013 setelah menjadi Gubernur Khost, di perbatasan dengan Pakistan.
Provinsi bergolak Logar, yang terletak di sebelah selatan ibukota Afghanistan, dipandang sebagai daerah strategis, sering digambarkan sebagai "pintu gerbang ke Kabul" bagi pejuang Islam Taliban yang berbasis di benteng-benteng di selatan dan timur.
Tidak ada kelompok mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, kendatipun gerilyawan Taliban sering menargetkan para pejabat pemerintah serta tantara dan polisi Afghanistan.
Keamanan di provinsi Logar memburuk dalam beberapa tahun belakangan ini, dan Taliban menguasai beberapa daerah meski tekanan yang terus menerus dilakukan pasukan Afghanistan dan Amerika Serikat.
Pasukan polisi lokal Afghanistan (ALP) yang ditempatkan di desa-desa juga belum dengan aktif untuk mengusir Taliban yang menguasai daerah itu.
Taliban berikrar akan meningkatkan serangan serangan sementara Afghanistan bersiap-siap menyelenggarakan pemilihan presiden April tahun depan dan penarikan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berkekuaan 87.000 personel pada akhir tahun depan.
Pemimpin Taliban, Mullah Omar, pada Ahad mengatakan bahwa dia "menolak" pemilu itu karena dimanipulasi oleh kekuasaan-kekuasaan asing, dan menyerukan agar rakyat Afghanistan tidak ikut serta.
Pemerintah Islam Taliban disingkirkan oleh pasukan yang dipimpin AS pada akhir tahun 2001 karena dituduh menampung pemimpin Al-Qaidah, Syaikh Usamah Bin Ladin, yang dituduh berada dibelakang serangan-serangan 11 September 2001 di AS.
AS dan Afghanistan sedang dalam tahap terakhir dari pembicaraan tentang Perjanjian Keamanan Bilateral (BSA) yang akan melihat beberapa ribu tentara AS tetap berada di negara itu untuk membantu stabilitas dan melanjutkan pelatihan pasukan keamanan lokal.
Mullah Omar memperingatkan setiap pangkalan militer AS yang tersisa di tanah Afghanistan "tidak akan pernah diterima" dan bahwa "jihad bersenjata akan terus berlangsung melawan mereka dengan lebih banyak momentum." (an/aby)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!