Sabtu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Oktober 2013 08:37 wib
12.817 views
Warga Pakistan : Malala Antek Amerika dan Simbol Kejahatan Barat
MINGGORA, PAKISTAN (voa-islam.com) - Disaat Barat mengelu-elukan Malala Yousufzai sebagai ikon kebebasan pendidikan perempuan, sebuah fakta mengejutkan terungkap dari warga Pakistan, khususnya di kampung halamannya di Lembah Swat, mereka justru membenci remaja yang dijadikan oleh Barat sebagai "boneka" perlawanan terhadap pejuang Islam tersebut, yang saat ini berenca untuk kembali ke negaranya untuk meneruskan kampanyenya.
Bagi banyak dari rekan-rekannya, Malala Yousafzai adalah antek Amerika Serikat dan agen CIA, simbol kejahatan Barat dan konspirasi global untuk menjatuhkan Pakistan.
Dia telah memenangkan penghargaan bergengsi hak asasi manusia Uni Eropa dan merupakan salah satu favorit untuk memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, namun di tempat asalnya di Lembah Swat, para teman dan tetangga bereaksi sinis terhadap kesuksesannya.
"Malala sedang merusak nama Pakistan di seluruh dunia," kata Mohammad Rizwan, seorang pemilik toko di kota kelahirannya Mingora sebagaimana dilansir Associated Press." Kami tidak perlu Malala untuk datang dan memberitahu kami bagaimana pentingnya pendidikan."
Di sudut tokonya adalah jalan tenang di mana Malala, 16, ditembak tahun lalu setelah menentang sistem pendidikan yang diterapkan oleh Taliban bagi kaum perempuan dan terus-menenus menjelek-jelekan kelompok pejuang Islam tersebut, meski telah diperingatkan untuk menghentikannya sebelum mereka beraksi.
Dia selamat setelah diterbangkan ke Inggris untuk pengobatan dan sejak itu menjadi "boneka" perlawanan terhadap pejuang Islam di daerah kesukuan di perbatasan Afghanistan.
Banyak orang di Pakistan yang berpenduduk Muslim melihat kampanye Malala dengan penuh kecuriagaan.
Beberapa bahkan meragukan ketulusan kampanyenya, mengklaim itu adalah bagian dari taktik keluarganya untuk pindah ke Inggris atau bahwa dia hanya seorang pencari perhatian.
Media sosial dipenuh dengan pesan-pesan menghinagadis tersebut . "Kami benci Malala Yousafzai, seorang agen CIA," kata satu halaman Facebook.
"Di sini, orang-orang tidak suka padanya. Mereka ingin melupakannya. Mereka pikir dia adalah ratu drama. Tapi apa yang bisa Anda lakukan?" Kata Ahmad Shah, teman masa kecil ayah Malala yang membantu menulis pidatonya di PBB tahun ini.
"Di sini, di Swat, kita telah melihat bahwa neraka itu adalah pemerintahan Taliban. Namun, orang-orang tetap mengatakan mereka akan lebih suka di sisi Taliban daripada di sisi Malala. Kadang-kadang orang tidak pernah mengambil pelajaran."
Tampaknya, Malala memang harus memikirkan ulang rencananya untuk kembali ke kempung halamannya kerena dia tidak hanya dibenci oleh Taliban menyusul kampanyenya yang menjelek-jelekan pejuang Islam tetapi juga dari para warga Pakistan yang tidak suka dengannya dan menganggapnya hanya sebagai antek Barat untuk menjatuhkan nama Pakistan di dunia. (an/tn)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!