Nusa Dua (voa-islam.com) Karena menghadapi ketidakpastian di negaranya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, membatalkan rencananya menghadiri pertemuan Forum APEC, di Nusa Bali, 7-8, Oktober.
Obama terus berusaha mencapai jalan guna meloloskan rencana menaikkan pagu utang Amerika yang sekarang ini terganjal oleh Partai Republik. Dampaknya, 1 juta pegawai sipil Amerika harus dirumahkan.
Jika sampai 17 Oktober mendatang tidak tercapai kompromi antara Republik dan Demokrat terkait dengan rencana menaikkan pagu utang, yang sekarang ini sudah mencapai $ 16,7 triliun dollar, maka Amerika akan bangkrut, dan dampaknya akan sangat mengancam terhadap ekonomi global.
Amerika membutuhkan utang baru, $ 800 miliar dollar Amerika, guna memutar roda pemerintahannya dan menutup defisit anggarannya. Tetapi, Republik menolak, karena dikaitkan dengan kebijakan Obama yang terkait dengan undang-undang jaminan kesehatan.
Sementara itu, kepastian pembatalan itu ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa di Hotel Laguna Resort & Spa Nusa Dua Bali, Jumat (4/10/2013) usai pembahasan APEC Business Advisory Council (ABAC) yang dihadiri birokrat dan pelaku bisnis se-Asia Pasifik.
Menurut Marty, Presiden Obama kemudian telah menugaskan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry untuk mewakili Amerika Serikat untuk hadir pada acara itu. Marty juga mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengetahui hal ini pagi ini dan dapat memahami alasan pembatalan tersebut.
Presiden Obama mengemukakan masalah dalam negeri Amerika Serikat menjadi alasan pembatalan tersebut. Amerika Serikat kini sedang dihadapkan pada kisruh shutdown (penutupan sementara layanan pemerintahan) akibat anggaran belum dikucurkan. Obama kini tengah berusaha mendapatkan kucuran anggaran sesegera mungkin.
Dengan ketidakhadiran "bos" Barack Obama di Nusa Dua, tentu pertemuan Forum APEC itu, kehilangan greget, karena Amerika Serikat tetap menjadi perhatian dan pemain utama dari para CEO korporasi global, yang sekarang ini sudah berada di Nusa dua.
Presiden SBY yang suka foto-foto dengan tokoh dan pemimpin dunia, pasti sangat kecewa dengan ketidak hadiran Obama yang pernah tinggal di Menteng semasa kecilnya.Presiden SBY berharap dapat mengukir sejarah dengan pertemuannya dengan Obama di Nusa Dua, menjelang akhir kekuasaannya.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia sudah membangun helipat yang akan digunakan mendarat Barack Obama, dan menghabiskan dana Rp 4 miliar. Sungguh ironi. Sama seperti ketika berlangsung pertemuan APEC di Bogor, tahun 2009, di mana SBY sudah membangun helipat di Kebon Raya, dan menghabiskan dana miliaran rupiah, tetapi akhirnya tidak digunakan.
SBY menganggap Amerika sebagai negaranya yang kedua, seperti tertera dalam biografinya. Memang nasib Amerika sekarang sedang tidak dirundung malang, akibat ulahnya sendiri, memerangi Muslim diberbagai belahan dunia. af/hh