Jum'at, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Desember 2012 13:44 wib
3.913 views
Muallaf AS Ditangkap Tanpa Alasan Jelas Lakukan Mogok Makan di Penjara Yaman
YAMAN (voa-islam.com) - Seorang muallaf warga negara Amerika Serikat yang ditahan oleh pihak berwenang Yaman dua bulan lalu tanpa alasan yang jelas telah memulai mogok makan terbuka sebagai protes terhadap penahanannya, Almasdar Online melaporkan pada hari Kamis mengutip pernyataan oleh istrinya.
Sana'a Tahar, sang istri, mengatakan suaminya, Frank Christian Motos yang memeluk Islam dan merubah namanya menjadi Muhammad, mulai aksi mogok makan tersebut Selasa lalu dan kondisinya memburuk.
Para petugas Yaman mengatakan kepadanya bahwa kedutaan AS di ibukota Sanaa memerintahkan untuk menangkap suaminya tanpa memberikan alasan penahanannya, menurut situs tersebut.
"Saya dan suami saya tiba di Yaman pada bulan April setelah mendapat izin dari otoritas Yaman yang tahu bahwa suami saya datang ke sini untuk belajar bahasa Arab," katanya sebagaimana dikutip.
"Pertama, kami pergi ke pusat pengajaran bahasa Arab Fayoush di Aden, tapi kemudian memutuskan untuk pindah ke pusat pengajaran di provinsi Shabwa karena kelas-kelas penuh di pusat itu," tambahnya.
"Kami memberitahu otoritas keamanan bahwa kita ingin pindah ke Shabwa dan mereka memberi kami izin untuk bepergian," katanya.
"Ketika di distrik Bayhan, di mana kami tinggal, seorang warga lokal meminta suami saya untuk memperbaiki generator listrik di Ataq, ibukota Shabwa," katanya, menambahkan bahwa suaminya ditangkap ketika ia sedang memperbaiki generator tersebut.
Sana'a Tahar, yang berasal dari Maroko, mengatakan sistem intelijen Yaman memperbolehkan suaminya untuk meneleponnya setelah penangkapannya di Shabwa dan setelah memindahkannya ke Sana'a. Para petugas intelijen Yaman juga memberitahu dia tentang penyelidikan suaminya yang telah selesai dan bahwa ia akan dibebaskan, katanya. "Tapi itu belum terjadi".
"Para petugas mengatakan kepada saya penahanan suami saya terus dilanjutkan di bawah perintah AS," katanya, menambahkan Amerika Serikat membalas dendam terhadap suaminya setelah memeluk Islam, menurut situs tersebut. (by/yp)
Foto: Ilustrasi
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!