Selasa, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 27 November 2012 07:16 wib
3.573 views
Sandera asal Prancis di Mali Desak Paris Penuhi Tuntutan Penculik
MALI (voa-islam.com) - Seorang warga negara Prancis yang disandera oleh pejuang Islam pekan lalu di barat daya Mali mengatakan ia menyalahkan kebijakan luar negeri Prancis atas penculikannya dan mendesak Paris untuk merespon tuntutan para penculiknya, dalam sebuah video yang ditampilkan pada hari Senin (26/11/2012).
Perancis merupakan pendukung paling vokal dari aksi militer oleh pasukan Afrika terhadap pejuang Islam yang telah menguasai bagian utara negara Afrika Barat itu.
Gilberto Rodriguez Leal, 61 tahun, diculik pada 20 November setelah menyeberang ke Mali dengan mobil dari Mauritania, menjadikannya warga berkebangsaan Perancis ketujuh yang berada ditangan kelompok pejuang Islam di gurun Sahara.
Video tersebut, diterbitkan oleh situs berita Mauritania Alakhbar, menunjukkan seorang pria, berkacamata dengan rambut putih diapit oleh dua pria yang membawa senapan dan mengenakan seragam krem.
..Saya tidak menyalahkan penculikan ini, ini adalah akibat tindakan luar negeri pemerintah Prancis, mereka yang harus disalahkan..
"Nama saya Rodriguez Leal, Gilberto. Aku diculik di Diema, antara Nioro dan Bamako, oleh MUJAO," katanya, mengacu pada salah satu kelompok pejuang Islam yang mengendalikan Mali utara. "Saya meminta agar pemerintah Perancis merespon dengan cepat tuntutan mereka."
"Saya tidak menyalahkan penculikan ini, ini adalah akibat tindakan luar negeri pemerintah Prancis, mereka yang harus disalahkan," katanya, menambahkan bahwa ia diperlakukan dengan baik oleh para penculiknya. Alakhbar mengatakan telah menerima rekaman tersebut dari MUJAO.
Tidak jelas apa tuntutan MUJAO, namun kelompok-kelompok Islam di Sahara telah rutin menuntut uang tebusan jutaan dolar untuk membebaskan sandera, dan MUJAO telah mengatakan Prancis telah membayar uang tebusan di masa lalu.
Negara-negara Afrika sedang menyusun rencana untuk campur tangan dengan mengirim pasukan ke Mali di mana hampir dua-pertiga bagian negara tersebut jatuh ke tangan pejuang Islam setelah kudeta militer yang menggulingkan pemerintah awal tahun ini.
Perdana Menteri Mali, Cheick Modibo Diarra, tiba di Paris pada hari Senin untuk mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Laurent Fabius Selasa mengenai kemungkinan intervensi militer. (by/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!