Kamis, 6 Rajab 1446 H / 22 November 2012 19:15 wib
3.645 views
HASI Akan Laksanakan Pelatihan untuk Paramedis Lokal Suriah
Laporan langsung dari Relawan HASI yang berada di Suriah
SURIAH (voa-islam.com) - Tingginya intensitas serangan tentara Bashar Al-Assad hari-hari ini diimbangi rasa tenang yang Allah Subhanahu Wata'ala turunkan kepada para relawan HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia). Di paruh terakhir masa tugas, mereka berusaha mengoptimalkan sisa waktu yang ada seefisien mungkin. Salah satunya, mengadakan pelatihan penanganan trauma bagi perawat lokal.
Hal itu disampaikan penanggungjawab medis tim ke-3 relawan HASI, dr. Herry. Banyak sekali kasus-kasus trauma ringan yang seharusnya cukup ditangani oleh paramedis, namun masih melibatkan dokter.
“Maklum, perawat di sini rata-rata jebolan Fakultas Kedokteran atau Perawat yang dipaksa bertugas oleh keadaan,” papar dokter dari Hilal Ahmar Jogja tersebut.
Herry mencontohkan dalam menjahit luka, perawat di sini belum begitu mahir.
Oleh sebab itu, hari ini tim medis relawan HASI berencana melakukan pelatihan menjahit luka bagi mereka. Mahmud Syamelo, salah seorang perawat menyambut baik tawaran ini.
“Insya Allah, nanti saya bersama rekan-rekan akan datang ke tempat antum,” katanya saat Ust. Oemar menawari pelatihan tersebut.
Birmil Meledak, Jendela RS Lapangan HASI Terkoyak
Sementar itu pada Selasa 21 Nopember 2012, kembali terjadi serangan dahsyat dari tentara Bashar Al-Assad. Setidaknya 4 birmil dijatuhkan di sekitar klinik darurat tempat relawan HASI bekerja.
Serangan dimulai 08.45 pagi, ketika sebuah helikopter melintas. “Suaranya begitu dekat. Mungkin di ketinggian tidak lebih dari 100 m,” tutur dr. Herry. Sesaat kemudian terdengar suara ledakan tiga kali berturut-turut. “Suaranya sangat keras, beberapa kaca di rumah kita pecah,” tambah Edy.
Bahkan Mustafa, warga Suriah yang saat itu berada di dapur sampai terhempas oleh angin akibat ledakan. “Saat itu saya menggoreng di sini,” katanya sambil berdiri di samping jendela. “Ketika kemudian ada angin kencang mendorong saya hingga 2 meter.” Kaca jendela dan pintu dapur tempat Mustafa berada pun pecah. Demikian pula beberapa jendela di klinik darurat terlepas juga karena hempasan udara.
Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam serangan ini. “Hanya ada warga yang tendon tangannya terputus, dan sudah kita jahit,” papar dr. Herry. Serangan disusul dengan tembakan mortar dan roket secara sporadis. Baru berhenti sekitar pukul 15.00 sore hari. (AY/HASI)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!