Ahad, 10 Rajab 1446 H / 18 November 2012 00:34 wib
5.001 views
Pejuang Suriah Rebut Bandara Militer dekat Perbatasan Irak
DEIR AL-ZOR, SURIAH (voa-islam.com) - Para pejuang Suriah hari Sabtu (17/11/2012) merebut bandara yang digunakan oleh militer Suriah di dekat perbatasan Irak, kata para aktivis.
Pasukan Presiden Bashar al-Assad kemudian membalasnya dengan membom bandara tersebut dengan menggunakan jet tempur, kata Ziad al-Amir, seorang aktivis lokal.
Video yang diterbitkan oleh kelompok pejuang Suriah menunjukkan para pejuang berpatroli di pangkalan udara padang pasir berdebu di provinsi Deir al-Zor Suriah. Gumpalan asap abu-abu naik dari beberapa bangunan beton rendah ketika para pejuang memeriksa beberapa tank yang ditinggalkan.
Bandara Hamdan ini pernah digunakan untuk mengangkut produk pertanian, tetapi dirubah menjadi markas untuk helikopter-helikopter dan tank militer dalam kerusuhan tersebut. Pengambil alihan bandara Hamdan berarti pasukan Assad sekarang hanya menguasai salah satu pangkalan udara di provinsi tersebut- bandara militer utama di kota Deir al-Zor.
Amir, yang berbicara di Skype, mengatakan para pejuang Suriah mampu merebut beberapa mortir dan kendaraan lapis baja serta amunisi.
"Beberapa tentara perwira meninggalkan para prajurit di bandara dan melarikan diri dengan tiga tank dan mencoba untuk mengatur penyelamatan, sehingga pertempuran telah menjadi sengit di daerah tersebut," kata al-Amir kepada Reuters melalui Skype.
Tidak ada komentar dari pemerintah Suriah atau televisi pemerintah atas pernyataan para aktivis tersebut.
Para pejuang pembebasan Suriah telah berusaha untuk menyerang pangkalan udara pada khususnya, dengan harapan mengandangkan beberapa kekuatan udara Assad.
Pejuang oposisi dengan menggunakan taktik yang semakin meningkat dan dilengkapi dengan senjata berat daripada bulan sebelumnya, telah mampu merebut wilayah dan memaksa keluar unit militer, namun tidak dapat menangkis serangan dari udara. Tentara Assad sering membom tempat-tempat keamanan yang diambil oleh para pejuang Suriah, kemungkinan untuk menghancurkan peralatan yang masih berguna. Peristiwa ini telah menjadi siklus khas untuk bentrokan antara tentara dan para pejuang pembebasan Suriah saat ini.
Pemberontakan selama 20 bulan untuk menggulingkan kekuasaan Bashar Al-Assad dari kekuasaannya, yang dimulai dengan protes damai telah berubah menjadi sebuah perang saudara yang telah menyebar ke sebagian besar negara menyusul kekejaman dan penanganan brutal rezim Assad terhadap para demonstran. Para aktivis mengatakan lebih dari 38.000 orang tewas akibat pemberontakan tersebut. (by/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!