Tahap Akhir Pertukaran Shalit, Israel Bebaskan 550 Tahanan Palestina

BEITUNIA, TEPI BARAT (voa-islam.com) - Israel melepaskan ratusan tahanan Palestina pada Ahad malam, fase kedua dan terakhir dari sebuah perjanjian pertukaran tawanan dengan kelompok pejuang Gaza Hamas yang membebaskan seorang tentara Israel setelah lima tahun di penahanan.

Berdasarkan kesepakatan yang ditengahi Mesir, Israel setuju untuk bertukar total 1.027 tahanan untuk Sersan Gilad Schalit, yang ditangkap oleh gerilyawan Gaza pada Juni 2006. Schalit kembali ke rumah pada bulan Oktober ketika Israel membebaskan kelompok pertama dari 477 tahanan. Pembebasan hari Ahad dari 550 tahanan menyelesaikan perjanjian pertukaran tawanan, yang paling miring dalam sejarah Israel.

Berbeda dengan pertukaran tahap pertama pada 18 Oktober lalu dimana banyak dari sekitar 450 tahanan yang dibebaskan merupakan mereka yang di hukum penjara seumur hidup untuk serangan mematikan, tidak ada seorang pun pada kelompok kedua saat ini yang didakwa dengan pembunuhan.

Pelepasan saat ini berlangsung diam-diam di bawah tutup  kegelapan, karena kebanyakan dari para tahanan turun dari bus dan berjalan ke Tepi Barat dan Gaza.

Di Gaza, ratusan simpatisan  menyambut para tahanan yang dibebaskan dengan melambaikan bendera Palestina dan menembakkan senjata di udara. "Saya sangat senang bahwa saya kembali, ini adalah kemenangan yang nyata," kata tahanan yang dibebaskan Kamal Madheem, 40.

"Kami berhasil mendapatkan 20 persen dari tahanan kita untuk dilepaskan dari penjara-penjara Israel dalam pertukaran dengan seorang prajurit," kata juru bicara Hamas Abu Obeida di Gaza. "Kami akan melanjutkan upaya kami untuk mendapatkan pembebasan semua tahanan," katanya.

Di Ramallah, kerumunan besar warga menyambut para tahanan dengan sorak-sorai. Kerabat memeluk orang yang mereka cintai dan melambaikan bendera Palestina. Beberapa menyerukan militan untuk menculik lebih banyak warga Israel.

Saida Suleiman menyambut kembali anaknya yang dipenjara selama 18 bulan karena melemparkan bom api kepada warga Israel. "Saya sangat senang, saya tidak ingin lebih banyak kebahagiaan daripada ini," katanya.

Menurut ketentuan kesepakatan itu, Israel memilih para tahanan yang akan dibebaskan hari Ahad. Petugas penjara mengatakan kebanyakan dari mereka menjalani hukuman ringan atau dekat akhir masa pembebasan, dan hanya 41 yang kembali ke Gaza.

Lebih dari 500 yang dikirim ke Tepi Barat, yang diperintah oleh 'saingan Hamas, Presiden Mahmoud Abbas, dan kebanyakan dari mereka diyakini terkait gerakan Fatah. Israel tertarik dalam memperkuat posisi Abbas pada saat kelompok Islam Hamas yang mendapatkan kekuasaan di seluruh Timur Tengah. Hamas menikmati dorongan popularitas besar setelah pembebasan bulan Oktober lalu.

"Ini fase pertukaran tahanan dangkal, karena sebagian dari mereka yang keluar hanya menjalani hukuman-hukuman penjara pendek," kata Issa Karake, dari kementrian urusan tahanan dalam pemerintahan Tepi Barat. "Itu tidak hidup sesuai dengan harapan rakyat Palestina."

Sementara di Gaza, jurubicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan gerakan itu menyambut pembebasan semua tahanan, terlepas dari afiliasi politik mereka. "Kami bangga dengan ini pencapaian besar," katanya.

Palestina telah dibagi antara dua pemerintah saingan sejak Hamas mengusir pasukan Abbas dan menguasai Gaza pada 2007. Sejak itu Abbas hanya memerintah di Tepi Barat. (up/ap, reuters)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Israel dan AS Bertekad Hentikan Program Senjata Nuklir Iran
• Ribuan Warga Israel Turun ke Jalan Protes RUU Masjid
• Demonstran Yaman Tolak Amnesti bagi Saleh
• Empat Mahasiswa Tewas saat diserang Orang Tak dikenal di Hilla, Irak
• PM Rusia Vladimir Putin Tuduh AS Terlibat Pembunuhan Kadhafi
• 27 Pasukan Keamanan Suriah Tewas Diserang Tentara Pembelot
• AS Sebar Agen Mata-mata di Iran
• AQAP: Syaikh Ibrahim Mengajak untuk Menolong Ahlul Ilmi di Dammaj